TABLOIDSINARTANI.COM, Parigi Moutong---Indonesia memiliki berbagai jenis durian. Salah satu sentra durian ada di Parigi Moutong. Dengan kelebihannya, diharapkan durian tersebut mampu sejajar dengan durian Montong yang pamornya telah mendunia.
Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki potensi durian lokal melimpah menggagas event Festival Durian Parigi Moutong sebagai sarana promosi untuk mendorong durian lokal menembus pasar global.
Data BPS tahun 2022 menunjukkan produksi durian di Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 30.542 ton dengan luas panen 2.083 ha. Tersebar di enam sentra yakni Kecamatan Torue, Kasimbar, Toribulu, Tinombo Selatan, Parigi Selatan, dan Sausu.
Karena dilalui garis khatulistiwa, durian di daerah tersebut dapat dipanen sepanjang tahun tanpa harus menghadirkan teknologi atau rekayasa buah.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan, pasar durian terus meningkat tiap tahun, namun suplai pasar masih dikuasai 9-10 negara. Menurut data FAO, kontribusi Indonesia terhadap pasar dunia masih rendah, sehingga perlu pengembangan yang konkrit.
Karena itu, Prihasto berharap, Festival Durian Parigi Moutong diharapkan menjadi titik awal kebangkitan durian lokal Indonesia di kancah internasional.
Acara ini dihadiri Direktur Buah dan Florikultura Ditjen Hortikultura, Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kepala Dinas Pertanian beberapa provinsi, ketua asosiasi eksportir dan importir buah Indonesia, durian traveller, stakeholder terkait, hingga petani milenial.
Kementerian Pertanian siap mendukung sesuai kapasitasnya untuk mengembangkan durian lokal Parigi Moutong di pasar dalam maupun luar negeri.
"Sumber daya genetik durian di Indonesia yang melimpah harus dipetakan dengan jelas untuk mendukung upaya pengembangan lebih lanjut melalui pendaftaran dan pelepasan varietas lokal," kata Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP), Leli Nuryati.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi capaian komoditas hortikultura selama beberapa tahun terakhir. Bahkan di tengah pandemi dua tahun lalu, sektor pertanian tetap bertahan dan justru meningkat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, produksi komoditas hortikultura menunjukkan peningkatan. Sektor buah-buahan mencapai 8,7 persen, sayuran 5 persen, tanaman obat 19,2 persen, dan flori non tangkai mencapai 32,6 persen.
Dalam berbagai event yang terkait dengan upaya pengembangan ekspor produk hortikultura, SYL terus mendorong agar ekspor hortikultura berjalan semakin masif. Salah satunya dengan terus mengenalkan komoditas hortikultura yang Indonesia miliki ke pasar dunia.
Hal ini selaras dengan arahan Presiden bahwa kabupaten/kota diminta untuk memaksimalkan potensi dan keunggulan daerah masing-masing dan menyusun master plan yang memiliki visi pengembangan pertanian serta agribisnis.