Vaksinasi PMK Lampung
TABLOIDSINARTANI.COM, Lampung--- PT Santosa Agrindo (Santori), anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa), bersama pemerintah setempat meluncurkan program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk ribuan ternak di Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah. Langkah ini bertujuan mencegah penyebaran wabah PMK yang berpotensi merugikan peternak lokal secara ekonomi.
Sebanyak 2.000 ekor ternak, terdiri dari 1.243 sapi dan 689 kambing di 10 dusun, menjadi target vaksinasi. Program ini menggunakan vaksin PMK yang diproduksi PT Vaksindo Satwa Nusantara (Vaksindo), anak usaha Japfa yang berfokus pada penyediaan peralatan kesehatan dan obat-obatan hewan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Lampung Timur, Tri Wibowo, memuji inisiatif ini.
“Program vaksinasi massal dari Santori menjadi langkah positif untuk melindungi peternak dari kerugian akibat PMK. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut dan menginspirasi program serupa di wilayah lain,” ujarnya.
Sementara itu Presiden Direktur PT Santori, Dayan A.P. Adiningrat, menegaskan pentingnya langkah proaktif untuk mencegah wabah.
“Kembali merebaknya PMK di beberapa kota menunjukkan betapa cepatnya penyebaran virus ini. Program vaksinasi ini adalah bagian dari upaya kami menjaga biosekuriti, sekaligus melindungi area penyangga peternakan Santori,” kata Dayan.
Vaksinasi ini tidak hanya bertujuan melindungi kesehatan hewan, tetapi juga mendukung produktivitas peternak dan stabilitas ekonomi mereka. Santori percaya bahwa menjaga kesehatan ternak adalah kunci keberlanjutan industri peternakan di Indonesia.
Selain menangani PMK, Santori juga aktif melawan penyakit lain seperti Lumpy Skin Disease (LSD). Pada 2023, perusahaan ini menggelar vaksinasi massal untuk mencegah penyebaran LSD di wilayah operasional mereka.
“Komitmen kami adalah mendukung keberlanjutan peternakan dan kesejahteraan hewan. Kami yakin bahwa program-program seperti ini dapat menciptakan dampak positif, baik bagi peternak maupun ketahanan pangan nasional,” tutup Dayan.