Jumat, 19 April 2024


Memenangkan Tantangan Krisis Pangan Global, Ini Strategi Kementan

18 Jul 2022, 12:21 WIBEditor : Gesha

Mentan SYL saat berkunjung ke Sumdang | Sumber Foto:Humas Kementan

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta ---  Krisis pangan dan ekonomi semakin nyata dialami dunia. Negara-negara Asia satu persatu mulai tumbang karenanya. Lantas bagaimana Indonesia dalam menghadapi ini, khususnya dalam penyediaan pangan di dalam negeri maupun luar negeri dari sektor pertanian?

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) senantiasa menegaskan pentingnya peran sektor pertanian di Indonesia hingga saat ini. "Sektor Pertanian tidak boleh berhenti bergerak agar kebutuhan pangan tetap terjaga," tegasnya dalam setiap kesempatan. Karena itu, Kementerian Pertanian menjalankan berbagai upaya untuk mengatasi ancaman krisis pangan global.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku optimistis dengan seluruh upaya yang dijalankan. “Sektor pertanian satu-satunya sektor yang mampu tumbuh menggeliat dan positif meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Tidak itu saja, kita juga mencatat kenaikan ekspor di angka 40 persen. Kondisi ini akan terus kita pertahankan dan tingkatkan,” ujarnya.

Mentan mengingatkan jajarannya, dalam dua tahun ke depan situasi pangan dalam negeri harus kembali stabil. Seluruh jajaran Kementan harus bekerja lebih serius dalam mengawal kegiatan produksi pangan di dalam negeri.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan, Kasdi Soebagyono menambahkan, sektor pertanian harus terus mencari terobosan dan inovasi agar kebutuhan pangan tetap terjaga dan berkontribusi dalam peningkatan ekonomi, devisa negara, sumber pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja. 

Kasdi menggambarkan kinerja pertanian yang menggembirakan yang terlihat pertumbuhan pertanian yang tumbuh positif 16,24 persen (q to q) disaat pertumbuhan ekonomi turun 4,9 persen. Begitupula ekspor pertanian yang mencatatkan hasil menggembirakan. Nilai ekspor kumulatif Januari-Desember 2021 mencapai Rp 625,04 Trilliun atau meningkat 38,4 persen dibandingkan 2020. "Indikator NTP Maret tahun 2022 mencapai 109,29 atau naik 0,67 persen dibandingkan NTP Februari 2022," tuturnya.

"Sektor pertanian hingga saat ini menjadi pilihan utama. Keberhasilan saat pandemi harus terus ditingkatkan terutama dalam tantangan yang semakin kompleks seperti peningkatan jumlah penduduk, urbanisasi, perubahan iklim, bencana alam, distribusi dan harga pangan global," bebernya.

Karena itu, dalam rangka memenangkan tantangan ke depan, diakui Kasdi Kementerian Pertanian telah merancang program dan kegiatan sebagai lanjutan dari tahun sebelumnya meliputi program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas, peningkatan daya saing, program RND , pendidikan dan pelatihan vokasi. serta dukungan manajemen.

"Untuk mempertajam program tersebut, telah dilancarkan strategi melalui 5 Cara Bertindak yaitu Peningkatan Kapasitas Produksi (CB 1), Diversifikasi Pangan Lokal (CB 2), Penguatan Cadangan dan Sistem Logistik Pangan (CB 3), Pengembangan Pertanian Modern (CB 4) dan Gerakan Tiga Kali Ekspor (CB 5)," jelasnya.

Program dan strategi yang dirancang tersebut pada dasarnya telah menggambarkan pertanian modern. Untuk itu, Kementan berkomitmen melakukan inovasi pertanian dengan menyesuaikan tuntutan dunia yang serba digital, jaminan kualitas pertanian yang prima serta ramah lingkungan.

 

Reporter : Nattasya
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018