Polbangtan Bogor dan PT Minori memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di bidang peternakan, menyediakan pelatihan dan fasilitas baru untuk mencetak petani milenial berkompeten.
TABLOIDSINARTANI.COM -- Polbangtan Bogor dan PT Minori memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di bidang peternakan, menyediakan pelatihan dan fasilitas baru untuk mencetak petani milenial berkompeten.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor terus memperkuat kualitas pendidikan vokasi di sektor pertanian melalui kerjasama strategis dengan PT Minori, perusahaan terkemuka di bidang peternakan.
Pada Selasa, 29 April 2025, Polbangtan menerima kunjungan PT Minori di Kampus Jurusan Peternakan (Jurnak) Cinagara, Bogor, untuk menindaklanjuti nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani sebelumnya antara kedua belah pihak.
Kerjasama ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) pertanian yang unggul, siap pakai, dan kompetitif di pasar global.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan PT Minori bersama jajaran Polbangtan membahas beberapa rencana kerjasama konkret, antara lain pemberian dukungan berupa narasumber pelatihan serta fasilitas alat pendidikan untuk mendukung pembelajaran mahasiswa.
Reni Suryanti, Wakil Direktur 1 Polbangtan Bogor, menyambut positif inisiatif PT Minori tersebut dan mengapresiasi komitmen perusahaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di bidang peternakan.
“Kami sangat mengapresiasi kontribusi PT Minori dalam mendukung dunia pendidikan pertanian, terutama dalam memberikan fasilitas yang dapat meningkatkan keterampilan praktis mahasiswa,” ujarnya.
Dalam rangka membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, PT Minori berkomitmen untuk memberikan dukungan yang lebih luas.
Melalui kerjasama ini, diharapkan mahasiswa Polbangtan dapat mengasah keterampilan teknis mereka dengan lebih baik, sekaligus mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan peternakan secara profesional.
Pelatihan yang diselenggarakan akan memperkenalkan teknologi terbaru di bidang peternakan, memberi mahasiswa akses langsung ke industri, dan mempersiapkan mereka untuk tantangan yang ada di dunia kerja.
Polbangtan dan PT Minori berharap agar kerjasama ini dapat terus berkembang untuk mencetak SDM pertanian yang lebih siap beradaptasi dengan perkembangan zaman dan industri.
Tidak hanya untuk sektor peternakan, tetapi juga untuk seluruh bidang pertanian lainnya yang membutuhkan tenaga kerja profesional dan terampil.
Dengan mengedepankan kualitas pendidikan vokasi yang berbasis keterampilan praktis, kerjasama ini diyakini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi dunia pertanian Indonesia.
Di tengah tantangan global yang semakin besar dalam sektor pertanian, sinergi antara Polbangtan dan PT Minori menjadi kunci penting dalam mencetak generasi muda yang mampu bersaing dan berinovasi untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Keterlibatan industri dalam dunia pendidikan vokasi merupakan langkah strategis yang tak hanya memberikan dampak positif bagi mahasiswa, tetapi juga untuk perkembangan sektor pertanian Indonesia secara keseluruhan.
Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat, Polbangtan dan PT Minori optimis dapat menghadirkan generasi peternak dan pelaku usaha pertanian yang siap membawa sektor pertanian Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa sektor pertanian membutuhkan SDM berkualitas yang tidak hanya terampil dalam teknis pertanian, tetapi juga memiliki kemampuan manajerial, kewirausahaan, dan bisnis yang solid.
“Regenerasi SDM pertanian melalui pendidikan vokasi adalah salah satu langkah utama yang harus diambil untuk menciptakan petani milenial yang siap menghadapi tantangan zaman,” ujar Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga memberikan dukungan penuh terhadap pendidikan vokasi yang diselenggarakan Polbangtan.
Menurutnya, pendidikan vokasi sangat penting untuk mencetak petani yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tetapi juga paham tentang sistem agribisnis dan cara merawat alat-alat mesin pertanian (alsintan).