Senin, 14 Oktober 2024


Nanang Si Boss Lidah Buaya, Bikin Omzet Gila-Gilaan!

07 Nov 2023, 14:36 WIBEditor : Gesha

Nanang memilih menanam lidah buaya karena tanaman ini belum banyak ditanam oleh petani lain | Sumber Foto:Istimewa

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Cowok keren bernama Marcus Nanang Setyawan, yang biasa dipanggil Nanang, berasal dari desa keren di Gunungkidul. Dia emang jagoan banget jadi petani lidah buaya, omzetnya ngebut ke puluhan juta setiap bulan, bener-bener keren!

Nanang cerita, awalnya dia kepikiran buat usaha sendiri gara-gara banyak orang di desanya pada merantau dan rumahnya kosong-kosong. Jadi, dia mikir gimana caranya bisa bikin sesuatu yang nggak perlu pergi jauh-jauh dari desa. "Gue mulai mikir, ada nggak sih usaha yang bisa bikin ekonomi di desa makin maju tanpa harus cabut dari sini," katanya.

Trus, akhirnya Nanang putusin buat nyoba usaha bertani lidah buaya. Pas pertengahan 2020, dia mulai usahanya dengan varietas lidah buaya jumbo jenis Chinensis Barker.

Nanang memilih menanam lidah buaya karena tanaman ini belum banyak ditanam oleh petani lain. Awalnya dia cuma punya 1.000 pohon lidah buaya, dan tanahnya gersang banget, jadi dia harus coba-coba dan inovatif dalam bertani. Meskipun ada yang nyinyir dan bilang dia aneh, dia terus berusaha mengembangkan pertanian lidah buaya ini buat manfaatin keuntungan kesehatan dan kecantikan dari tanaman ini.

“Lidah buaya kok ditanam, buat apa sih?” orang-orang suka ngejelek-jelekin, tapi justru ejekan itu jadi semangat buat Nanang. Dia yakin banget bisa sukses di bidang ini. Bahkan, dia pernah ditipu orang yang janji bakal beli hasil lidah buayanya, tapi orang itu tiba-tiba ilang dan nggak bisa dihubungi.

Tapi sekarang, usaha keras Nanang akhirnya membuahkan hasil. Tahun 2021, dia mulai bikin berbagai produk dari lidah buaya, kayak wedang lidah buaya, permen jelly lidah buaya, dan nata de aloevera.

Pada tahun 2023, produk olahan lidah buaya ini udah punya merek dagang dengan nama 'Marvera' dan udah mulai dikenal luas sama masyarakat. Udah nggak cuma di Gunungkidul dan Yogyakarta, tapi udah nyampe ke Jabodetabek, Bali, Kalimantan, bahkan Malaysia.

Selain itu, bisnis produksi olahan lidah buaya ini udah punya badan hukum yang sah. Marvera, produk yang semakin banyak dipercayai sama masyarakat, jadi pendorong utama kesuksesan Nanang.

“Alhamdulillah, sekarang gue udah punya 4 karyawan berbakat di produksi dari tetangga-tetangga di desa, dan 3 anak muda yang penuh semangat di bagian pemasaran digital. Gak cuma itu, gue juga udah bantu Karangtaruna, kelompok-kelompok tani, PKK, dan Dasawisma buat berkembangin dan ngolah lidah buaya Jumbo dengan cara yang inovatif. Sampai sekarang, gue udah bantu lebih dari 3 kelompok yang punya lebih dari 50 anggota," katanya dengan semangat yang menyala-nyala.

Dari pengalaman suksesnya, Nanang dengan tulus mengajak generasi muda untuk ikut terlibat dalam dunia pertanian. Baginya, kita butuh banyak petani muda yang siap ambil peran penting ini.

"Generasi muda yang punya pengetahuan teknologi, penuh inovasi, kreativitas, dan kemampuan manajemen pertanian sangat diperlukan. Ini nggak cuma soal bertani, tapi juga tentang merubah pandangan generasi muda terhadap profesi petani jadi sesuatu yang bisa bikin bangga," ujarnya penuh semangat.

Reporter : NATTASYA
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018