Asosiasi Crop Care Indonesia Megelar Rapat Umum Tahunan Anggota di Jakarta
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Asosiasi Crop Care Indonesia (ACCI) sukses menggelar Rapat Umum Tahunan Anggota yang sekaligus dirangkai dengan talkshow bertema “Peran Industri Pupuk dan Pestisida serta Pengawasan Peredarannya dalam Mendukung Swasembada Pangan Nasional”.
Acara ini menjadi ajang penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia.
Ketua Panitia, Zulkamaen Lubis, menjelaskan bahwa kegiatan ini tak hanya bertujuan mempererat hubungan antaranggota ACCI, tetapi juga menjalin kolaborasi dengan asosiasi lain yang memiliki visi serupa di bidang agrobisnis.
"Kami membuka ruang selebar-lebarnya bagi para peserta untuk bertukar informasi seputar kondisi agrobisnis nasional, tantangan, dan peluang ke depan," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum ACCI, Sudradjat Yusuf, menilai kegiatan ini sangat relevan di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
"Acara ini menjadi forum diskusi terbuka bagi para anggota untuk mendapatkan informasi langsung dari regulator soal pengawasan, potensi pasar pestisida, hingga prospek industrinya ke depan," katanya.
Mewakili Dirjen PSP, Budi Hanafi, Ketua Kelompok Substansi Pengawasan Pestisida, Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian, Kementerian Pertanian, menegaskan bahwa salah satu cita-cita Presiden Prabowo adalah mewujudkan swasembada pangan sebagai wujud kemandirian bangsa.
Dalam konteks ini, pestisida menjadi bagian krusial untuk meningkatkan produktivitas pertanian, selain benih dan pupuk.
"Pestisida yang digunakan secara bijak dapat membantu petani mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT),” jelas Budi.
Ia juga menyoroti bahwa pengawasan pestisida harus diperketat karena masih banyak produk ilegal dan palsu beredar di pasaran.
Pestisida ilegal tak hanya merugikan petani karena kualitasnya tidak terjamin, tapi juga membahayakan kesehatan manusia, merusak lingkungan, dan menurunkan mutu hasil pertanian.
Bahkan, bisa menghambat ekspor komoditas nasional.
Karena itu, peran Komisi Pengawasan Peredaran Pestisida (KP3) sangat penting dalam mengatasi distribusi pestisida ilegal baik secara online maupun offline.
Dukungan Industri untuk Pertanian Berkelanjutan
Sementara itu Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian, Wiwik Pudjiastuti, menambahkan bahwa sektor manufaktur, termasuk industri pupuk dan pestisida, berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pada 2024, kontribusinya mencapai 17,16%, sebagian besar juga berasal dari anggota ACCI," ungkapnya.
Pemerintah, lanjut Wiwik, tengah menyusun pedoman formulasi pestisida yang baik untuk menjamin mutu dan keamanan produk.
Ia juga menyoroti pentingnya inovasi dalam pengembangan pestisida ramah lingkungan sejalan dengan komitmen internasional seperti Konvensi Stockholm dan Rotterdam.
Masih banyak produk pupuk dan pestisida berkualitas rendah yang beredar di pasaran, dan ini tentu mengancam produktivitas pertanian.
“Jaminan mutu produk adalah hal mutlak. Karena itu, pemerintah telah menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk beberapa jenis pupuk, dan industri pestisida pun harus segera menyusul dengan standar formulasi yang ketat,” tegas Wiwik.
Peran Pupuk Pestisida Dukung Swasembada
Talkshow yang digelar pada kegiatan Ruta ACCI menghadirkan narasumber dari berbagai instansi penting, termasuk perwakilan Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, serta profesional di bidang pertanian dan industri kimia.
Mewakili Kementerian Perindustrian l, Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian, Wiwik Pudjiastuti memaparkan Pedoman Tata Cara Produksi Formulasi Pestisida yang Baik ( Good Manufacturing Practice).
Dari Kementerian Pertanian, narasumber yang hadir adalah Ketua Kelompok Substansi Pengawasan Pestisida, Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian, Kementerian Pertanian, Budi Hanafi dengan materi Pengawasan Offline dan Online (e-commerce) untuk peredaran pestisida.
Sedangkan dari profesional, hadir Senior Advisor PT. Agriculture Contruction (Agricon), Kasirin Karyo dengan materi Prospek Bisnis Pestisida Indonesia.
Baik pemerintah maupun industri sepakat bahwa sinergi antar lembaga, asosiasi, dan pelaku usaha sangat penting untuk membangun ekosistem pertanian yang kuat dan berkelanjutan.
Dengan dukungan kebijakan yang tepat, pengawasan yang ketat, serta inovasi yang terus berkembang, swasembada pangan bukan lagi mimpi, tapi target nyata yang bisa dicapai bersama.