TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Peluang ekspor produk hortikultura masih terbuka luas, apalagi ketersediaan produk yang berlimpah. Bahkan nilai ekspor produk hortikultura per April 2024 mengalami peningkatan hingga 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Guna mendorong peningkatan ekspor, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura menyelenggarakan "A Day of Indonesia’s Hortus Colere: Indonesian Horticulture Go Global" pada Jumat (14/6) di Jakarta.
Acara ini merupakan upaya pemerintah dalam mempromosikan dan mendorong ekspor produk hortikuktura ke pasar internasional. Salah satu kelebihan produk hortikultura Indonesia adalah berciri tropical unique yang menjadi trend pasar dunia.
"A Day of Indonesia’s Hortus Colere ini bertujuan mendorong produk hortikultura dalam negeri menuju kancah global, serta mengangkat perekonomian para petani hortikultura Indonesia," kata Direktur Jenderal Hortikultura sekaligus Plt. Sekretaris Jenderal, Prihasto Setyanto.
Kementerian Pertanian memiliki peran penting sebagai motivator, fasilitator, regulator, dinamisator, dan membangun iklim usaha yang kondusif untuk mendukung pengembangan akses pasar seperti ekspor.
Dalam kegiatan tersebut hadir 18 negara mitra. Mereka berasal dari Pakistan, Filipina, Kamboja, Belanda, Korea Selatan, Rusia, Denmark, Finlandia, Cina, Singapura, Timor Leste, Taiwan, Malaysia, India, Papua Nugini, Zimbabwe, Jepang dan Australia.
Prihasto berharap, melalui acara ini para pelaku usaha hortikultura dapat meningkatkan jaringan dan peluang bisnis, terutama dalam mengembangkan kolaborasi dan membuka akses pasar bagi produk hortikultura Indonesia di pasar global.
Salah satu yang berpartisipasi dalam acara ini adalah Bali Organik Subak (BOS) dengan deretan produk seperti manggis, buah naga, salak, mangga, dan buah-buahan kering, Jembar Jamur dengan aneka produk berbahan jamur, dan Saripati Laer yang menawarkan minuman herbal seperti jahe merah dan kunyit.
Dalam acara ini, Pemerintah juga memfasilitasi kegiatan Business Matching untuk mendukung peningkatan ekspor produk hortikultura Indonesia ke negara tujuan ekspor.
"Melalu Business Matching yang kami fasilitasi, diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan transaksi antara pelaku usaha eksportir lokal dan buyers dari luar negeri," kata Prihasto.