TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor -- Dalam upaya merevitalisasi pendidikan dan pengembangan keterampilan di bidang pertanian, Divisi Ilmu dan Teknologi Benih IPB telah menginisiasi program magang mandiri terbaru.
Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta sangat krusial untuk memajukan sektor perbenihan.
Penelitian bersama dan pengembangan teknologi baru dapat mendorong penyediaan benih bermutu yang sesuai dengan kondisi lokal dan tantangan iklim.
Selain itu, keterlibatan sektor swasta dalam produksi dan distribusi benih penting agar inovasi benih dapat diakses secara luas oleh petani.
Dengan sinergi yang baik antara semua pihak, sektor perbenihan Indonesia dapat berkembang pesat, mendukung ketahanan pangan, dan mendorong perekonomian nasional menuju kemajuan yang berkelanjutan.
Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH) memiliki lima divisi yang masing-masing memiliki fokus dan tanggung jawab khusus. Divisi-divisi tersebut meliputi Ilmu dan Teknologi Benih, Produksi Tanaman, Ekofisiologi Tanaman, Genetika dan Pemuliaan Tanaman, serta Bioteknologi Tanaman.
Khususnya, Divisi Ilmu dan Teknologi Benih bertugas mengembangkan kurikulum yang mencakup berbagai aspek terkait bidang ini.
Divisi ini memainkan peran penting dalam merancang program pendidikan yang mencakup penelitian, pengembangan, hingga aplikasi praktis dalam Ilmu dan Teknologi Benih (ITB).
Dengan demikian, Divisi ITB memastikan mahasiswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi ahli di bidang benih dan berkontribusi signifikan dalam sektor pertanian.
Divisi Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk menyusun rancangan kegiatan MBKM Magang Mandiri.
Acara ini berlangsung pada 7 Agustus 2024 di Ruang Kenanga, Hotel Papyrus Tropical, Bogor, dan dihadiri oleh akademisi, praktisi industri, serta perwakilan mahasiswa.
Ketua Departemen, Prof. Dr. Edi Santosa S.P., M.Si, membuka FGD dengan menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan industri.
“Kegiatan ini adalah langkah penting untuk memastikan kurikulum yang telah disusun dapat memenuhi kebutuhan industri serta membekali mahasiswa dengan kompetensi yang relevan,” ujar Prof. Edi.
Dalam sesi pemaparan, Prof. Dr. Ir. Feri Kusnandar M.Sc. membahas Strategi Implementasi MBKM Mandiri di IPB University, khususnya Magang Profesi, sedangkan Prof. Dr. Ir. Satriyas Ilyas MS., Ketua Divisi Ilmu dan Teknologi Benih, menjelaskan capaian pembelajaran kompetensi Ilmu dan Teknologi Benih di Program Sarjana Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB.
Acara diakhiri dengan pembacaan rumusan umum oleh tim perumus yang dipimpin oleh Dr. Ir. Eny Widajati MS.
Rumusan dari FGD ini akan menjadi pedoman penting untuk pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Magang Mandiri di Divisi Ilmu dan Teknologi Benih.
Rumusan ini akan mencakup berbagai aspek penting seperti kurikulum, metode pembelajaran, dan evaluasi program, dengan tujuan memberikan pengalaman belajar yang komprehensif dan mendalam bagi mahasiswa.
Diharapkan, dengan panduan ini, mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan praktis dan keterampilan teknis yang relevan dengan bidang perbenihan dan agronomi.