Jumat, 19 April 2024


Tingkatkan Ekspor dengan Dukungan Fasilitas Laboratorium BBUSKP Berkelas Internasional

04 Jan 2022, 10:31 WIBEditor : Gesha

BBUSKP | Sumber Foto:BBUSKP

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Ekspor pertanian yang meningkat tajam di tengah kondisi pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir ini menjadi penyangga utama pertumbuhan ekonomi nasional. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Karantina Pertanian (Barantan) yakni Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) dengan fasilitas Laboratorium Berkelas Internasional. 

Tepat di hari terakhir penghujung tahun 2021 (31/12), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor produk pertanian di Pelabuhan Laut Soekarno-Hatta, Makasar Sulawesi Selatan dan secara serentak diikuti oleh 34 provinsi se-Indonesia, dengan nilai total Rp 14,4 Triliun dengan volume 1,3 juta ton.

Persyaratan yang ketat dari negara tujuan ekspor terutama untuk produk pertanian adalah keamanan pangan, yang memerlukan serangkaian pengujian di laboratorium.

 “Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) merupakan salah satu unit pelaksana teknis lingkup Badan Karantina Pertanian yang memiliki tugas memberikan pelayanan pengujian (uji standar, uji rujukan, uji konfirmasi, uji banding, dan uji profisiensi), memberikan bimbingan teknis pengujian laboratorium serta bimbingan teknis penerapan dan pengawasan system manajemen mutu laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati. Hal ini sesuai Permentan 47 Tahun 2020,” kata Kepala BBUSKP Barantan, drh. Sriyanto, M.Si, PhD saat konferensi pers dengan para wartawan di kantor BBUSKP, Jakarta, Senin (3/1).

BBUSKP sebagai Laboratorium Rujukan Nasional dan Internasional untuk Deteksi Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), Keamanan dan Mutu Pangan Pangan serta Pakan.

Laboratorium BBUSKP telah terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017 (Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi), SNI ISO/IEC 17043 (Penilaian kesesuaian – Persyaratan umum uji profiesiensi) hasil uji yang valid dan memiliki keberterimaan serta ketertelusuran yang tinggi. Hasil pengujian laboratorium menjadi jaminan kualitas dan mutu produk pertanian Indonesia.

“Selama 2021, BBUSKP juga terus berupaya melakukan beberapa terobosan untuk meningkatkan mutu layanan diantaranya dengan penerapan aplikasi Sistem Layanan Laboratorium Quarantine (Sila-Qu) sebagai system digitalisasi laboratorium yang adaptif dan fleksibel sehingga mempermudah monitoring pengujian. Aplikasi ini memberikan kemudahan bagi para pengguna jasa dalam melakukan akses monitoring, pengujian, pencetakan dan tracking dokumen permohonan serta informasi total biaya pengujian. Dengan demikian pelayanan pengujian kepada masyarakat menjadi lebih cepat,” kata Sriyanto.

Berbagai terobosan dan penerapan system manajemen yang dilakukan oleh BBUSKP turut meningkatkan performa dan kinerja pelayanan laboratorium. Hal ini berimbas terhadap peningkatan kepercayaan masyarakat untuk melakukan pengujian di BBUSKP.

Berdasarkan data yang diperoleh melalui Sila-Qu pada tahun 2021 untuk jumlah permohonan (frekuensi) pengujian komoditas pertanian yang masuk ke laboratorium BBUSKP mengalami peningkatan dari 4452 (2020) menjadi 6157 (2021) atau naik sebesar 38,3 persen dengan mayoritas jenis sampel terbanyak untuk laboratorium karantina hewan, yaitu :

Sarang Burung Walet (8096 sampel) dengan target uji nitrit, logam berat dan cemaran kimia, Darah hewan dengan EDTA (4836 sampel) dengan target pengujian Virus African Swine Fever.

Sementara untuk laboratorium karantina tumbuhan yaitu : Spesimen serangga (167 sampel), dengan target pengujian Bactrocera occipitalis, dan tanaman hias (133 sampel) dengan target pengujian Radopholus similis.

 

 

 

Reporter : Indri
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018