Jumat, 19 April 2024


Kontribusi IPDMIP Banggai untuk Penangkar Benih dan Petani

18 Agu 2020, 11:36 WIBEditor : Gesha

Pemberian benih Mekongga kepada penangkar benih di Banggai | Sumber Foto:ISTIMEWA

TABLOIDSINARTANI.COM, Banggai -- Kesejahteraan Petani terus menjadi tujuan dari berbagai program Nasional Kementerian Pertanian dengan anggaran APBN maupun program Hibah Luar Negeri (PHLN), salah satunya program  Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project  (IPDMIP).

Sejak tahun 2016 hingga 2021 mendatang, Kementerian Pertanian dengan bantuan dana hibah dari Asian Development Bank (ADB) dan The International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project  (IPDMIP). Program ini fokus pada peningkatan produktivitas pertanian beririgasi meliputi sekitar 1.800 daerah irigasi dengan luas lebih kurang 330.000 ha berlokasi di 16 provinsi dan 74 kabupaten.

Secara umum, terdapat 4 komponen kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan IPDMIP yaitu, penguatan Kerangka Kerja Kebijakan dan Kelembagaan untuk Pertanian Irigasi; perbaikan Pengelolaan Sistem Irigasi, perbaikan Infrastruktur Irigasi; dan peningkatan Pendapatan Pertanian Irigasi.

Salah satu yang menjadi target adalah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Disana tidak hanya perbaikan irigasi saja yang dilakukan oleh Provincial Project Implementation Unit (PPIU), tetapi juga upaya peningkatan pendapatan pertanian dengan sarana produksi lainnya seperti kebutuhan benih dan penangkarnya.

Melalui PPIU, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura memberikan support kepada penangkar benih berupa benih padi jenis Mekongga label ungu sebanyak 25 Kg. Pemberian benih Mekongga ke penangkar merupakan sebuah upaya untuk memberikan jaminan ke petani atas benih yang akan ditanam.

Sebagaimana diketahui, penggunaan benih unggul menjadi salah satu faktor penentu dalam produksi tanaman, tidak hanya menentukan tingkat produktivitas yang dapat dicapai, tetapi juga kualitas produk yang dihasilkan dan efisiensi proses produksi.

Mengapa dipilih Mekongga?Varietas ini merupakan persilangan antara padi jenis Galur A2970 yang berasal dari Arkansas Amerika Serikat, dengan varietas yang sangat populer di Indonesia yaitu IR 64. Umur tanam Mekongga cukup singkat yaitu hanya 116 hingga 125 hari.

Secara fisik, bentuk tanamannya tegak dengan tinggi tanaman berkisar antara 91 sampai 106 cm. Anakan produktif 13-16 batang. Bentuk gabahnya sendiri ramping panjang dengan tekstur rasa beras yang pulen karena kadar amilosanya mencapai 23 persen. Bobot 1000 butir gabah Mekongga yaitu 28 gram sehingga kurang lebih potensi hasil varietas ini mencapai 8,4 ton per hektar dengan budidaya yang tepat tentunya.

Mendukung Petani

Salah satu penangkar benih penerima adalah Amrin Sahalang dari Desa Sumber Agung Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai sebagai pemanfaat Daerah Irigasi Hek. "Pemberian benih ini sangat bermanfaat untuk petani dalam mendapatkan bibit berkualitas ungggul," tuturnya.

Tak hanya pemberian varietas unggul saja, Amrin mengaku pendampingan senantiasa dilakukan oleh pihak PPIU Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai. "Kita didampingi secara teknis oleh pendamping perbenihan yaitu Syukur," tambahnya.

Dukungan lain yang diberikan ke petani adalah pemberian plastic kemasan, Insektisida, Pestisida, PPC dan biaya jasa dalam bentuk jumlah Hari Orang Kerja (HOK) dan diharapkan bisa digunakan semaksimal mungkin oleh penangkar.

Karena itu, kegiatan IPDMIP masih dan akan terus melakukan inovasi kegiatan untuk mensupport petani dalam meningkatkan pendapatan. Diharapkan pula kegiatan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan dan simultan oleh pihak-pihak terkait sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan untuk petani dan untuk Indonesia yang lebih maju.

Reporter : Imam Wahyudi
Sumber : Koordinator/TA IPDMIP Kab. Banggai
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018