TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor -- Polbangtan Kementan memasuki era baru dalam pelatihan pertanian dengan kolaborasi inovatif bersama Korea Selatan, menghadirkan program pelatihan petani muda dalam teknologi canggih Smart Green House.
Inisiatif pendidikan jangka panjang Program K-Smart Green House bertujuan menyebarkan pengetahuan dan keterampilan tentang teknologi rumah kaca dengan pendekatan ala Korea.
Program ini adalah hasil kerjasama antara Kementerian Pertanian dan Pemerintah Korea Selatan untuk memperkenalkan Smart Green House dan teknologinya.
Selama program pelatihan tiga bulan ini, 15 peserta dari berbagai latar belakang peran, mulai dari konvensional, green house, hingga mahasiswa, diajak untuk menguasai segala aspek budidaya tanaman dalam rumah kaca.
Kegiatan dimulai setiap hari pukul 08.00 pagi, dimulai dengan pembekalan materi dari para ahli teknologi rumah kaca, diikuti dengan penugasan langsung di green house.
Pelatihan jangka panjang ini tidak hanya memperkenalkan penggunaan sensor untuk memantau lingkungan seperti suhu dan kelembaban, tetapi juga fokus pada teknologi terbaru yang digunakan dalam greenhouse di Korea.
Peserta diajarkan cara menggunakan alat dan sensor canggih ini untuk meningkatkan hasil panen dan efisiensi budidaya, menciptakan proses yang lebih berkelanjutan.
Pengalaman Khairul dalam program ini telah memperkaya pengetahuan dan keterampilannya dalam budidaya teknis dan teknologi green house serta hidroponik.
Dia menilai, kegiatan praktik langsung sangat membantu dalam mengaplikasikan teori yang dipelajari.
Khairul optimis, setelah menyelesaikan program ini, dia dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan mengembangkan inovasi dalam komunitasnya.
Dengan semangat untuk berbagi ilmu dan inovasi, Khairul berkomitmen untuk mengimplementasikan teknik-teknik yang telah dipelajarinya di komunitasnya sendiri.
Program long term training K-Smart Green House menjadi peluang istimewa bagi peserta untuk belajar secara langsung dari para ahli Korea yang berpengalaman dalam teknologi rumah kaca.
Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari program ini, diharapkan peserta mampu menerapkan teknik-teknik modern dalam budidaya tanaman, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian di wilayah mereka.
Selain memberikan pengetahuan teoritis, program ini juga memberikan pengalaman praktis yang sangat berharga. Hal ini memungkinkan peserta untuk merasakan dan memahami secara langsung bagaimana teknologi dan metode ala Korea dapat diterapkan dalam konteks lokal mereka.
Dukungan dan testimoni dari peserta seperti Khairul menegaskan program ini memiliki dampak positif yang signifikan, mempersiapkan mereka untuk berbagi pengetahuan dan mengembangkan inovasi di masa depan.
Seperti yang diharapkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang kerap menegaskan, untuk mendukung pembangunan pertanian, diperlukan SDM Pertanian yang berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan, dan organisasi bisnis.
"Pertanian melalui SDM berkualitas, baik pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian akan mampu membangun usaha tani yang berdaya saing tinggi", ujar Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” paparnya.