Petani kini telah banyak memanfaatkan alsintan | Sumber Foto:Dok. Sinta
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi alternatif bagi pelaku usaha, termasuk petani untuk mendapatkan permodalan. Begitu juga untuk mendapatkan alat mesin pertanian (alsintan).
Guna membantu program modernisasi pertanian, pelaku industri alsintan siap menyokong dan memberikan kemudahan dalam menyerap KUR Alsintan. Nurdin Anis dari PT. Corin Mulia Gemilang (CMG) mengatakan, pihaknya mendukung program KUR alsintan. “Kita sudah sosialisasikan ke beberapa provinsi,” ujarnya dalam satu webinar beberapa waktu lalu.
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri alsintan, Nurdin mengatakan, pihaknya telah memiliki memiliki jaringan dan showroom, bahkan purna jual alsintan yang berada di sentra pertanian di seluruh Indonesia.
Dalam mekanisasi kredit KUR alsintan, Nurdin mengatakan, pihaknya bersama bank Himbara dan Bank Sumsel Babel akan mencover 70 persen dan 30 persen adalah uang muka. Namun Bank Sumsel Babel memberikan kelonggaran dengan uang muka 20 persen.
“Dari sosialsias dengan Dinas Pertanian Sumsel, kendala yang kami temui terkait dengan penyediaan DP 30 persen oleh kelompok tani maupu UPJA. Jadi mereka terkendala menyiapkan DP 30 persen itu,” katanya.
Karena itu, menurut Nurdin, pihaknya memberikan dukungan terhadap serapan alsintan dengan stimulus pinjaman DP 20 persen kepada petani. Dengan jangka waktu 1 tahun tanpa bunga, atau bisa ikuti tenor kredit maksimal 3 tahun.
Terkait pinjaman DP 20 persen dari PT CMG kepada Poktan atau UPJA, Nurdin mengataka, syaratnya sama dengan KUR di bank. Setelah proses pengajuan di bank disetuju, maka pinjaman DP kepada petani langsung diberikan. “Jika memungkinkan, maka kami akan mentransfer ke bank sebelum akad kredit petani dengan bank,” katanya.
Nurdin mencontohkan, jika harga alsintan Rp 490 juta, maka DP yang bisa dipinjamkan Rp 98 juta. Kemudian jika syarat DP 30 persen, maka 10 persen dibayarkan kelompok tani. Tapi, karena bank Sumsel Babel hanya cuikup 20 persen, maka petani hanya menyiapkan biaya asuransi, administrasi dan notaris.
Dukungan industri diharapkan petani akan lebih mudah mendapatkan alsintan