Jumat, 13 Juni 2025


Kunjungi Kebun Anggur Firizco, DPR RI Soroti Potensi Swasembada Buah Lokal

28 Peb 2025, 17:34 WIBEditor : Herman

Kunjungan Komisi IV DPR Ri ke Kebun Anggur Firizco

TABLOIDSINARTANI.COM, Bandung Barat – Kebun Anggur Firizco di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, menjadi saksi panen raya anggur yang dihadiri langsung Ketua Komisi IV DPR RI, Hj. Siti Hediati Soeharto, SE, atau yang akrab disapa Titiek Soeharto, Selasa (25/2). Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mendukung swasembada buah lokal dan menekan ketergantungan pada impor.

Turut mendampingi dalam kunjungan ini Wakil Ketua Komisi IV Ir. Panggah Susanto, MM, serta anggota Komisi IV lainnya, yaitu Dr. H. Dadang Naser, S.H., S.I.P., M.I.Pol, Rajiv, Alien Mus, S.Sos., dan Ir. K.R.T.H. Darori Wonodipuro, M.M., IPU. Selain itu, hadir pula Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, Dr. Liferdi Lukman, SP, M.Si, serta Ketua Umum Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI), Tosan Ajie, dan Ketua DPD ASPAI Kabupaten Bandung Barat sekaligus pemilik Kebun Anggur Firizco, Dafa Bagaskara.

Panen Anggur Berkualitas, Bukti Indonesia Bisa

Dalam kunjungan ini, rombongan langsung melakukan panen anggur dari berbagai varietas unggulan, seperti Caramina, Dayang Sumbi, Nipon, Jupiter, dan Fortugis Dream. Ketika melihat hasil panen yang melimpah, Titiek Soeharto mengaku terkejut sekaligus bangga karena anggur lokal ternyata mampu bersaing dengan produk impor.

“Selama ini kita mengenal anggur sebagai buah impor yang banyak dijual di supermarket. Tapi ternyata, anggur bisa tumbuh dengan baik di Indonesia. Bahkan, tidak hanya di Bandung Barat, tetapi sudah berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Ini adalah potensi besar, kita tidak perlu impor lagi. Negeri kita subur, kita harus swasembada, tidak hanya pangan tapi juga buah-buahan,” ujar Titiek.

Senada dengan Titiek Soeharto, Wakil Ketua Komisi IV, Ir. Panggah Susanto, MM, menegaskan bahwa Indonesia memiliki keunggulan dalam budidaya anggur dibandingkan negara-negara produsen lainnya.

Jika di negara asalnya anggur hanya berbuah pada musim panas, di Indonesia, dengan rekayasa budidaya yang tepat, anggur bisa dipanen sepanjang tahun.

“Kami melihat langsung bahwa anggur yang dikembangkan di sini tidak kalah kualitas maupun ukurannya dengan produk impor. Ini bukti nyata bahwa kita bisa. Pemerintah sudah menargetkan swasembada, tidak hanya beras, tetapi juga buah-buahan. Impor harus dikurangi bertahap dengan pengembangan yang serius dan tekun agar petani hortikultura bisa berkembang dan bersaing,” ungkap Panggah.

ASPAI Dorong Kebijakan Substitusi Impor

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, Dr. Liferdi Lukman, SP, M.Si, menegaskan bahwa kebijakan swasembada buah perlu mendapat dukungan dari pemerintah pusat dan daerah. Menurutnya, saat ini impor anggur mencapai Rp7 triliun per tahun, dan ini harus ditekan dengan meningkatkan produksi lokal.

“Kami di ASPAI telah bergerak selama hampir tiga tahun dan kini sudah memiliki 50 DPD di seluruh Indonesia. Kami juga telah mendaftarkan 10 varietas anggur unggulan. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, kita bisa menurunkan impor anggur secara bertahap. SDM kita juga sudah kompeten dan bersertifikasi, sehingga siap bersinergi dengan pemerintah dalam mendukung program swasembada,” jelas Liferdi.

Sementara itu, Ketua Pengawas ASPAI, Andi Ziwana Putra, menyambut baik kunjungan ini dan berharap pemerintah semakin serius dalam mendukung petani anggur lokal.

“Ini momen istimewa bagi kami. Dengan kunjungan ini, Komisi IV DPR RI bisa melihat langsung bahwa anggur bisa diproduksi di Indonesia dengan kualitas yang tidak kalah dengan produk impor. ASPAI juga telah mensertifikasi SDM-nya, sehingga kami siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk menurunkan impor anggur,” ujar Andi.

Kunjungan ini menjadi sinyal positif bagi masa depan industri anggur lokal. Dengan dukungan kebijakan yang tepat serta semangat para petani dan pelaku usaha hortikultura, swasembada anggur bukan lagi sekadar mimpi, tetapi bisa segera terwujud.

Reporter : Rafi
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018