Pelatihan SMA Negeri 2 Bendahara
TABLOIDSINARTANI.COM, Aceh Tamiang --- Untuk menciptakan tanah sehat dan mendukung pertanian organik di Aceh Tamiang Kepala SMA Negeri 2 Bendahara Kecamatan Banda Mulia, Aceh Tamiang, Dra Darmiati mengundang praktisi organik Admansyah Lubis dan melibatkan puluhan siswa praktek pembuatan pupuk organik melalui pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Program P5 ini kata Darmiati, sangat efektif diterapkan karena di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar banyak sampah dan limbah yang bisa diolah untuk dijadikan sebagai pupuk organik."Selain itu, kita ingin agar siswa peduli dan lebih mencintai lingkungannya, sekaligus mengasah ketrampilan mereka dalam pembuatan pupuk organik," ujarnya.
Pihaknya sengaja mengundang penemu Bioaktivator tersebut sebagai narasumber untuk mempraktekkan cara pembuatan pupuk organik dari sampah atau limbah sekitar. Harapannya kegiatan ini bisa diaplikasikan pada tanaman yang ada di lingkungan sekolah dan masyarakat. Kegiatan ini juga dapat bersinergi dengan pemerintah dalam mendukung program pertanian organik."Kedepan jika siswa dan guru sudah terlatih dapat menjadi agen pembaruan inovasi dan teknologi pertanian organik yang bermanfaat bagi masyarakat," harapnya.
Fungsi sekolah selain membentuk karakter anak didik melalui transfer knowledge diharapkan mereka lebih peduli dengan lingkungan sesuai visi misi sekolah. "Melalui program P5 ini, peserta didik lebih menghayati elemen yang terkandung di dalam program P5. Selain mereka peduli lingkungan, berjiwa mandiri dan semangat bergotong royong serta mampu berfikir kritis dan inovatif," ungkapnya.
Sementara Admansyah yang juga penyuluh swadaya nasional asal Aceh Tamiang mengapresiasi terobosan yang dilakukan pihak sekolah. "Saya merasa bangga juga terharu karena bisa memperkenalkan kepada siswa tentang pertanian organik. Hendaknya ini bisa menjadi model bagi sekolah lainnya di Aceh Tamiang demi keselamatan tanah di bumi Allah," harapnya.
Menurutnya, para siswa cukup antusias dan bersemangat dalam melakukan praktek memahami tanah sehat serta pestisida nabati. "Dengan pertanian organik dan pestisida nabati kita bisa mengatasi persoalan pupuk kimia yang semakin langka demi keberlanjutan pangan ke depan," sebut Admansyah yang pernah menjadi tenaga ahli di Izghwa Farm, Qatar.