Rakor Investasi Sapi Perah Sidrap
TABLOIDSINARTANI.COM, Sidrap --- Pemerintah Kabupaten Sidrap menggelar rapat koordinasi untuk membahas persiapan lahan investasi peternakan sapi perah di wilayahnya. Rapat ini menjadi tindak lanjut diskusi bersama Penjabat Gubernur Sulsel, Ketua Satgas Percepatan Investasi, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Staf Ahli Menteri Pertanian.
Rapat yang berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Sidrap ini dihadiri oleh Pj Bupati Sidrap, Idham Kadir Dalle, Ketua DPRD Sidrap, H. Takyudin Masse, serta Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, drh. H. Agustia. Selain itu, turut serta Asisten Pemerintah dan Kesra, Muhammad Iqbal, Kepala BPN Sidrap, perwakilan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bila, serta sejumlah pihak terkait lainnya.
Sidrap menyiapkan sekitar 18.000 hektare lahan untuk mendukung pengembangan peternakan sapi perah di Sulawesi Selatan. Lahan ini mencakup area milik PT BULS, lahan kosong, serta beberapa lahan milik masyarakat. Pj Bupati Sidrap, Idham Kadir Dalle, menegaskan komitmen daerahnya dalam mendukung sektor peternakan sapi perah.
"Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kesiapan lahan ini sesuai kebutuhan investasi peternakan," ujar Idham.
Sementara itu, Kepala BBVet Maros, drh. H. Agustia, menyoroti bahwa penyiapan lahan ini mendukung salah satu program unggulan Presiden terpilih, yakni penyediaan makan bergizi dan susu gratis bagi masyarakat.
"Untuk meningkatkan produksi susu, kita perlu menarik investasi dari pelaku usaha dalam dan luar negeri. Ketersediaan lahan menjadi faktor kunci dalam pengembangan industri peternakan ini," jelas Agustia.
Ia menambahkan bahwa survei kelayakan akan dilakukan oleh tim BBVet Maros bersama Dinas Peternakan dan Perikanan Sidrap, KPH Bila, serta instansi terkait. Langkah ini bertujuan memastikan kesiapan lahan bagi investor dalam dan luar negeri.
Agustia juga menegaskan pentingnya percepatan peningkatan produksi susu dan daging nasional dalam menghadapi tantangan subsektor peternakan dalam 10 tahun ke depan.
"Ini merupakan bagian dari upaya menuju Indonesia Emas 2045 yang maju, adil, dan sejahtera," pungkasnya.