Jumat, 13 Juni 2025


Menyusun Deskripsi dan Metode Pengujian Observasi Tanaman, Inilah Caranya

27 Jul 2023, 08:03 WIBEditor : Yulianto

Tim PVTPP sedang memeriksa tanaman yang didaftarkan

TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor—Kementerian Pertanian melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat) PVTPP semakin gencar menyosialiasikan pendaftaran varietas tanaman. Setelah beberapa hari lalu di Depok dengan mengambil fokus regulasi, kini di Bogor tentang Penyusunan Deskripsi dan Metode Pengujian Observasi Tanaman.

Kepala Pusat PVTPP, Leli Nuryati mengatakan, dalam rangka perakitan varietas tanaman dapat dilakukan dengan mengkombinasikan/menyilangkan beberapa tetua. Nantinya diharapkan dapat menghasilkan turunan dengan sifat yang dikehendaki pemulia tanaman.

”Tentu saja hal ini membutuhkan pengetahuan, waktu serta biaya yang tidak sedikit. Untuk dapat mengamati serta menemukan sifat unggul dari varietas tanaman, deskripsi varietas tanaman perlu disusun dengan baik melalui kegiatan observasi dan karakterisasi,” katanya saat Sosialisasi Penyusunan Deskripsi dan Metode Pengujian Observasi Tanaman di Bogor, beberapa waktu lalu.

Untuk itu, Leli mengungkapkan, perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam mendeskripsikan varietas tanaman sesuai kebutuhan pendaftaran varietas tanaman. Hal ini  sebagai upaya menstandarkan karakter yang diamati dan dokumentasi untuk penelusuran varietas tanaman dengan keseragaman format yang baku.

Sementara itu, Dr. Ir.  Ismail Maskromo, M.Si dari Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan Organisasi Riset Pangan dan Pertanian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencontohkan, metode pengujian observasi tanaman kelapa. Menurutnya, kelapa memiliki nilai ekonomi dan memerlukan perhatian terkait pendaftaran varietas dan metode perakitan hasil pemuliaan.

”Kelapa dapat ditemui di pantai, sawah, ladang, pegunungan bahkan ada kelapa bonsai di dalam rumah. Kelapa menyebar di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.

Dengan sebaran yang cukup luas, potensi Sumber Daya Genetik (SDG) Kelapa di Indonesia menunjukkan keragaman cukup besar. Dari mulai ukuran, warna, variasi daging kelapa yang dapat  dimanfaatkan. ”Kekayaan ini adalah sesuatu yang harus kita syukuri,” ujarnya.

Menurutnya, pemanfaatan SDG kelapa ini dibagi menjadi empat langkah. Pertama, identifikasi dan pendaftaran calon varietas. Identifikasi aksesi kelapa  dilakukan pengamatan morfologi harus dapat menjawab memiliki karakter spesifik atau unggul.

Kedua, evaluasi dan penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) dan Pohon Indukan Terpilih (PIT)  varietas unggul. Ketiga, observasi dan evaluasi untuk pelepasan sebagai varietas unggul lokal. Langkah terakhir, perakitan varietas unggul kelapa hasil pemuliaan.

Kemas AF Zakki, Verifikator Teknis Pendaftaran Varietas dan SDG menjelaskan, pedoman penyusunan  deskripsi tanaman manggis. Menurutnya, deskripsi varietas tanaman adalah kumpulan karakter penciri suatu varietas tanaman.  Gambar atau foto yang disebut dalam deskripsi diperlukan untuk memperjelas deskripsi varietas. ”Karakteristik tanaman meliputi asal asul silsilah, ciri-ciri morfolgi dan karakter penting lainnya,” katanya.

Menurut Zakki, jumlah tanaman berdasarkan International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI) adalah jumlah tanaman yang digunakan dalam karakterisasi tanaman manggis, berjumlah 10 tanaman. Pengamatan dilakukan pada tanaman yang telah berbuah sebanyak 2 musim, kecuali ada kerangan lain yang menyertai. Penyusunan deskripsi tanaman manggis, dilakukan pengamatan karakteristik pad abating, daun,  bunga, buah dan biji,

Pusat PVTPP berharap, kegiatan sosialisasi ini akan ada timbal balik dari peserta terkait kendala yang mungkin dialami pada saat pengajuan pendaftaran varietas tanaman demi perbaikan layanan Kementerian Pertanian melalui Pusat PVTPP.

Reporter : Humas PPVTPP
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018