Dirjen Tanaman Pangan Suwandi melepas ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea
TABLOIDSINARTANI.COM, Cirebon -- Kementerian Pertanian mengapresiasi PT Indowooyang menyerap ubi jalar petani dari berbagai daerah untuk diekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Setiap tahun PT Indowooyang mengekspor ubi jalar sekitar 500 ribu ton.
Mewakili Menteri Pertanian, Bapak Andi Amran Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Suwandi melepas ekspor Ubi jalar, di halaman PT Indowooyang di Jalan Nyi Gede Cangkring, Tegalsari, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa pagi (2/7/2024).
“Dengan mengucap basmallah bersama-sama, bismillahirrahmanirrahim, kita melepas ekspor ubi jalar ke Jepang dan Korea Selatan setiap tahun mencapai 500 ribu ton dari Cirebon," ucap Suwandi sebelum memecahkan kendi kecil persis di depan truk yang mengangkut ubi jalar untuk ekspor tersebut.
Suwandi menerangkan, Jepang dan Korea Selatan merupakan pasar utama ubi jalar yang diekspor PT Indowooyang. Secara nasional, ekspor ubi jalar naik dari tahun ke tahun, terakhir rata-rata 14.000 ton atau senilai Rp 200 miliar.
Menurut Suwandi, langkah yang dilakukan PT Indowooyang ikut mensejahterakan petani dari daerah sentra ubi jalar seperti di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Selatan, dan sentra ubi jalar lainnya.
PT Indowooyang mampu menyerap ubi jalar dari petani untuk diekspor ke berbagai negara, memberikan keuntungan ekonomi langsung bagi mereka.
“Untuk diketahui, Indonesia tidak ada impor ubi jalar, sebaliknya Indonesia mengekspor ubi jalar,” kata Suwandi.
Suwandi menyampaikan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengarahkan pangan lokal Indonesia untuk ditingkatkan kuota ekspornya, selain meningkatkan konsumsi produk lokal di dalam negeri. Langkah ini untuk menghargai jerih payah petani ubi jalar di Indonesia.
“Indonesia setiap tahun ditanam ubi jalar sekitar 80.000 hektar, panennya 1,5 juta ton ubi jalar per tahun. Ubi jalar lokal rasanya luar biasa dan bagus untuk kesehatan,” terang Suwandi.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, seperti disampaikan Suwandi, juga mendorong peningkatan produksi pangan lokal lainnya seperti sorgum, singkong, jagung, kedelai, dan kacang hijau.
“Kita harus mencintai produksi dalam negeri, salah satunya dengan mengkonsumsi pangan lokal, dan mendorong ekspor komoditi pangan lokal tersebut ke berbagai negara untuk meningkatkan devisa negara,” imbuhnya.
Manajer Produksi PT Indowooyang, Putut Prastowo menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan Kementerian Pertanian yang menyempatkan waktu menghadiri Pelepasan Ekspor Jagung PT Indowooyang ke Jepang dan Korea Selatan, pada hari ini.
Ke depan, kata Putut, PT Indoyan akan menambah pasar baru ekspor ubi kayu ke Eropa dan Amerika.
Ia menyampaikan, PT Indowooyang saat ini menampung ubi jalar dari petani di Indonesia dengan kapasitas 50 ribu ton per hari. Perusahaan sedang merencanakan akan meningkatkan kapasitas 70 ribu ton ubi jalar per hari.
Aktivitas ekspor ubi jalar PT Indowooyang sudah dilaksanakan sejak 2012. Perusahaan juga mengekspor produk olahan ubi jalar berupa pasta, potongan beragam bentuk (stik dan kubus), dan produk campuran dengan mentega (butter) atau susu.
Aneka olahan itu diproduksi dari tiga varietas ubi jalar yakni ase putih, beniazuma, dan rancing atau cilembu.
Putut menyebutkan, PT Indowooyang mampu memproduksi 500 ton olahan per bulan. Jumlah itu meningkat signifikan dari tahun pertama pada 2012 hingga saat ini.