Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono saat berkunjung ke Pasar Minggu
TABLOIDSINARTANI. COM, Jakarta--- Sarapan bersama pedagang di Pasar Minggu, Jakarta Selatan dilakoni Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, Rabu (21/8). Sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), ia mengajak kalangan pedagang untuk bisa mengikuti perkembangan pemasaran melalui online.
”Hari ini saya sarapang pagi bersama pedagang di Pasar Minggu. Ini bukan saya lakukan ketika menjadi wakil menteri pertanian, tapi memang kegiatan rutin yang saya lakukan. Begitu juga ketika keluar kota,” kata Sudaryono saat berdialog dengan pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Selatan.
Kegiatan ini menurut Sudaryono menjadi salah satu upaya untuk meramaikan pasar. Bahkan membawa masyarakat untuk ramai-ramai datang ke pasar. ”Kadang-kadang banyak elit yang tidak mau lihat dan pergi ke pasar tradisional. Makan di pasar itu enak. Lihat saja mereka bertahan cukup lama smapai puluhan tahun. Jadi kalau tidak enak, pasti tidak bertahan lama,” tuturnya.
Sudaryono mengatakan, pasar tradisional itu ada banyak ciri-ciri. Diantaranya, pasar tradisional telah ada sebelum Indonesia Merdeka dan lokasinya strategis. Namun dalam perjalanan perkembangan pasar tradisional, kerap ada gesekan dengan Pemerintah Daerah yang mengingikan lahan pasar tradisional diubah menjadi Pasar Modern (Mall) atau apartemen.
Untuk DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya, Sudaryono memberikan apresiasi, karena mampu mempertahankan pasar tradisional dan tidak ada relokasi. Bahkan beberapa pasar tradisional di Jakarta sudah ada yang di revitalisasi.
“Jadi bagaimana kita mempertahankan pasar tradisional, salah satunga dengan perbaikan dan revitalisasi agar masyarakat bisa belanja dengan enak dan nyaman,” katanya. Revitalisasi fasilitas ini menjadi penting, karena memang masalah di pasar yang dikeluhkan adalah fasilitas.
“Memang harus diperbaiki. Tapi bagaimana kesejahteraan pedagang juga kita pikirkan. Bisa jadi yang datang sedikit, tapi yang pesan banyak. Jadi yang dibutuhkan adalah penjualan. Ini jadi concern saya,” ujarnya.
Sudaryono mengajak masyarakat untuk belanja di pasar tradisional, warung perumahan, bahkan petani. Namun demikian, diakui, banyak hal yang perlu diperbaiki dan perlu usaha keras. “Saya akan lakukan di pasar-pasar lain di Jakarta. Bahkan kalua saya kunjungan ke daerah, saya pasti akan datang ke pasar,” tuturnya.
Perdagangan online
Mengenai maraknya penjualan online, Sudaryono mengakui memang banyak pedagang tradisional mengeluhkan. Namun di era digitalisasi ini, perdagangan online adalah sebuah keniscayaan dan tidak mungkin dicegah. Bahkan jika tidak mengikuti perkembangan digitalasiasi, pedagang tradisional akan tertinggal.
“Sekarang orang berpikir dan memilih, belanja tidak perlu keluar, biaya dan waktu sedikit. Online memang menjadi saingan besar bagi pedagang tradisional,” katanya. Namun di sisi lain, pedagang tradisional umumnya tidak paham dengan teknologi, khususnya pemasaran digital.
Karena itu, Sudaryono mendorong PD Pasar Jaya dan pasar yang dikelola Pemda untuk membina para pedagang Bukan hanya itu, perusahaan daerah juga ikut dalam kegiatan atau proses bisnisnya. Dengan kapasitas sebagai Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengusulkan agar PD Pasar Jaya menyiapkan platform digital untuk treatmen pedagang pasar.
“Jadi nanti ada toko online PD Pasar Jaya. Kalau ada yang pesanan melalui online, baranya diambil dari pedagang yang ada di pasar. Jadi PD Pasar Jaya tidak hanya mengurus pasar, tapi juga membantu pedagang dalam memasarkan online. Kalau kita suruh pedagang jualan online pasti gaptek,” tuturnya.
Nanrtiny official store pemasaran online ada di PD Pasar Jaya. Tugasnya juga melakukan promosi barang-barang yang dijual pedagang di pasar tersebut. “Ini salah satu usul saya. Ini bisa diterapkan di DKI Jakarta. Selama ini saya melihat yang baik dalam pengelolaan pasar ada PD Pasar Jaya.
Untuk meramaikan pasar tradisional, Wamentan juga mengusulkan perlu adanya Festival Kuliner yang berlangsung di pasar. Kegiatan itu bisa bergantian dari pasar yang satu ke pasar lainnya di DKI Jakarta. “Cara-cara ini mungkin akan membantu meramaikan pasar. Mungkin tidak bisa kita selesaikan semua, tapi ada beberapa yang bisa kita bantu,” katanya.