Kamis, 18 April 2024


Teuku Mirdhatillah Penyuluh Teladan Nasional yang Juga Jago MC

15 Jun 2021, 06:26 WIBEditor : Ahmad Soim

Teuku Mirdhatillah (tengah) bersama Kepala BPTP Aceh dan Penyuluh saat tanam perdana IP 400 di desa Lubok | Sumber Foto:Abda

 

TABLOIDSINARTANI.COM, Aceh -- Berani berdiri dan terampil berbicara di depan umum adalah sudah pekerjaan para Penyuluh Pertanian. Namun tidak banyak dari mereka yang memiliki segudang prestasi dan mampu menjadi Penyuluh Teladan. Semua itu bisa saja diraih dengan rajin berlatih dan terus berkarya.  

Pria berkulit putih dan memiliki wajah tampan ini adalah Teuku Mirdhatillah, SP, MP. Ia bekerja sebagai Penyuluh di BPP-Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar.  "Mirdha baru dua tahun bertugas disini Pak, sebelumnya di BPP-Kuta Baro," jawabnya kepada Sinar Tani dengan rendah hati. 

Alumni Pesantren Darul Ulum Abu Lueng Ie ini, selanjutnya mulai bercerita panjang lebar. Pada tahun 2009 sambil kuliah di Prodi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala (USK), Mirdha tertarik untuk menjadi penyuluh. Lalu ikut seleksi dan alhamdulillah lulus diterima sebagai THL. "Selama 8 tahun mengabdi, akhirnya pada tahun 2017 ikut seleksi formasi CPNS dan Alhamdulillah lulus menjadi PNS di Dinas Pertanian Aceh Besar" kenangnya. 

Begitu selesai sarjana, tahun 2013 sambil bekerja Mirdha membagi waktu untuk melanjutkan kuliah di Konservasi Sumberdaya Lahan, Pasca Sarjana, USK, Banda Aceh, yang merupakan kampus terbaik (peringkat 1 se-Sumatera). 

Saat kuliah di S1 (2007) katanya mendapat beasiswa dan lulus perdana dengan predikat Cumlaude pada tahun 2011 dengan lama masa studi 3,8 tahun. 

Menjadi Penyuluh Teladan

Sebagai Reward penyuluh berprestasi (2014) Mirdha diundang menghadiri kegiatan PENAS di Malang, Jawa Timur. Sepulangnya dari PENAS sambungnya, diikutsertakan lagi mengikuti seleksi dan Alhamdulillah terpilih sebagai Penyuluh Teladan Tingkat Nasional.

BACA JUGA:

Tak pelak Mirdha bersama peserta lainnya dari seluruh provinsi diundang oleh Menteri Pertanian bertemu Presiden dan mengikuti upacara HUT-17 Agustus 2014 di Istana Negara. Kemudian mereka beraudiensi ke DPR RI, Senayan, Jakarta "Selanjutnya dijamu khusus bersama Presiden dalam acara Temu Ramah di gedung Jakarta Expo Internasional,"  kenangnya bangga.

Walaupun mendapatkan hadiah uang tunai Rp 15 juta tidak serta merta menjadi dirinya sombong dan bukan itu tujuan semata. "Tak lain karena track record yang melatar belakangi sehingga layak dijadikan sebagai Penyuluh Teladan Tingkat Nasional" bebernya.

Pengalaman dalam penyuluhan

Pria ramah dan pandai bergaul ini, pernah melaksanakan tugas selama 4 tahun di wilayah kerjanya Gampong (Red desa) Cot Preh dan Ujong Blang.

Waktu itu di Gampong Cot Preh kelompok taninya amburadurl. Langkah pertama yang dilakukannya untuk mencapai tujuan, yakni dengan membenahi (revitalisasi) kelompok.

"Saya juga yang membentuk kelompok wanita tani (KWT) yang diberi nama Berkah Tani," paparnya berfilosofi.

Seiiring waktu berjalan, Alhamdulillah KWT Berkah Tani dengan 20 anggotanya mampu bekerja secara maksimal. Sehingga menjadi salah satu KWT terbaik di Aceh Besar. Kesadaran anggota pun tumbuh berkembang untuk menggalang dana kelompok swadaya Rp. 3000/bulan per anggota. Dalam bekerja Mirdha juga aktif dan mendapat program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) untuk kemajuan KWT.

Karena berprestasi, akhirnya KWT tersebut dibawa studi banding ke Lembang, Jawa Barat. Itu merupakan kali pertama ketua KWT Berkah Tani naik pesawat, ungkapnnya bahagia. Tidak hanya itu saja, hingga kini kas kelompok sudah terkumpul Rp 120 juta.

Selama dua tahun bertugas di tempat baru dia membina (WKPP) Lamjampok Dua terdiri tiga gampong (Red desa) yaitu, Paleuh Blang, Paleuh Pulo dan Gampong Lamsinyeu.

Secara perlahan dia mulai memperkenalkan penananam sistem tanam jajar legowo. Selain itu untuk tahun ini sudah terbentuk KWT Bangkit Bersama dan Kelompok Ternak Kambing Mita Berkah di Gampong Paleuh Pulo. 

Pengalaman yang Terasah

Sejak masih kecil sudah berani tampil di depan kelas. Bakat MC berawal ketika dirinya masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) Glumpang Tiga, Pidie, juara I menghafal teks Pancasila. Kemudian saat di TPA Al-Ikhlas Glumpang Tiga, terpilih mengikuti lomba Pidato dan mendapat juara 2 tingkat Kabupaten Pidie. Mengikuti Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) cabang lomba Theater hingga mendapat Juara I mulai kecamatan hingga ke tingkat kabupaten Pidie. Bahkan grup theaternya berhasil menyabot Juara III tingkat Provinsi.

Selanjutnya saat duduk di MTsN mengikuti ajang baca Puisi dan memperoleh Juara II se Kabupaten Pidie.

Alumni SPP-SPMA Negeri Saree Aceh sekarang SMK-PP tahun 2004. Dalam lomba pidato berhasil meraih juara I berurutan-turut selama dua tahun. Dan ditahun ketiga sebagai Juara II. Semenjak bersekolah di SPP dirinya juga pernah dilibatkan dalam ajang Temu Karya Nasional di Tanjungsari, Jawa Barat (2005) dan mendapat Juara II tingkat nasional.

Kemudian pada tahun 2006 terpilih lagi sebagai siswa mengikuti Palang Merah Remaja (PMR) tingkat nasional di Palembang.

Saat masuk kuliah Mirdha lulus sebagai mahasiswa undangan di FP - USK Banda Aceh. Dalam Lomba Mengarang dan membaca puisi meraih Juara III  tingkat USK.

Menjadi MC Profesional

Di sela - sela kesibukannya bekerja, suami dokter Putri Handayani yang baru saja lulus Program Internship dokter, membantu istrinya membuka bimbingan belajar PRIVAT UKDI untuk mahasiswa/I Fakultas Kedokteran yang akan mengikuti Ujian Kopetensi Dokter Indonesia. Dokter Putri merupakan lulusan terbaik Cumlaude 1 sarjana kedokteran USK 2012, baru saja melahirkan seorang bayi perempuan.  

Mirdha juga memanfaatkan waktu luangnya menjadi Master of Ceremony (MC).

Selama tiga tahun terakhir pernah tampil dalam berbagai event.

Pada tahun 2017 lalu, ia tampil memukau pada acara Agro Aceh Expo yang digelar oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, di Blang Padang, Banda Aceh yang dihadiri Gubernur.

Selanjutnya (2019) tampil dalam rapat turun ke sawah dipimpin oleh Bupati Aceh Besar. 

Pernah juga dipercayakan sebagai MC dalam Rakornas Tim Ahli Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Bupati Aceh Besar di Gedung Dekranasda (2020).

Di luar pemerintahan sudah selama tiga tahun bekerja sama sebagai MC HUT PT Zahara Bangunan salah satu perusahaan bangunan terbesar di Aceh. 

Pada 1 Maret tahun 2021, diundang untuk mengisi acara Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Takengon. Pada tahun yang sama juga mengisi acara Sosialisasi penerimaan beasiswa oleh BPSDM Aceh dihadiri oleh Ibu Gubernur Dr. Dyah Erti Idawati MT.

Pada acara Lomba Pengumuman Cerita Warisan Tradisional Aceh (Wastra) dirinya juga diundang yang dihadiri ketua Dekranasda Aceh.

Di hotel Seventeen Banda Aceh, Host Talk Show TK Khalifah III dihadiri narasumber Ibu Gubernur Aceh.

Dalam acara Reuni alumni KSDL dihadiri pemateri Kadistanbun Aceh selain itu juga Direktur Pascasarjana USK Prof Darusman dan Senator USK Prof Abubakar Karim.

Terakhir menjadi MC pada acara Orang Cerdas Melawan Hoak tingkat Provinsi Aceh. Digagas TP-PKK Aceh, UNICEF, LSM Flower Aceh dan KOMINFO. Narasumbernya dari tim ahli Kominfo RI Doni BU, yang juga tim ahli dari Komite Penanganan Covid 19 - Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), dan Risang Rimbatmaja (UNICEF Indonesia). 

Personal Branding dapat diakses melalui Instgram @teukumirdha.mc dan Fanpage dengan nama Teukumirdha.mc.

Selain MC formal dirinya juga menerima jika diundang untuk acara MC weeding.

=== 

Sahabat Setia SINAR TANI bisa berlangganan Tabloid SINAR TANI dengan KLIK:  LANGGANAN TABLOID SINAR TANIAtau versi elektronik (e-paper Tabloid Sinar Tani) dengan klikmyedisi.com/sinartani/ 

Reporter : Abda
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018