Kamis, 01 Mei 2025


Kostraling Bantu Serap KUR

18 Peb 2020, 17:22 WIBEditor : Clara

Penyerapan KUR untuk penggilingan padi di Demak, Jawa Tengah

Disampaikan Suwandi targetnya setiap penggilingan dapat menyerap KUR sebesar Rp 1,5 Miliar

TABLOIDSINARTANI.COM, Demak --- Sebagai langkah perlindungan petani di musim puncak panen pada Maret-April agar harga tetap stabil, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan terobosan melalui gerakan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling).

"KUR (Kredit Usaha Rakyat)  ini adalah akses pembiayaan yang memudahkan petani dengan bunga yang rendah. Mari bersama kita dorong petani bisa serap KUR yang sudah disediakan untuk pertanian ini," ungkap Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi pada acara Implementasi kostraling melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (14/2).

Disampaikan Suwandi targetnya setiap penggilingan dapat menyerap KUR sebesar Rp 1,5 Miliar. "Minggu kemarin kami di DIY ada penggilingan masing-masing dapat 500 juta, total bisa serap Rp 3 Miliar, uangnya dipakai buat operasional beli gabah petani saat panen raya," sebut Suwandi.

Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bahwa Februari harus tuntas menyerap KUR dari alokasi target yang ada. Untuk Jateng targetnya 2020 serap KUR paling tidak dari Rp 2 Triliun jadi Rp 7 Triliun. "Intinya kostraling ini, kami gandeng penggilingan padi supaya mereka menyerap gabah petani saat panen raya, bagaimana caranya ya lewat pembiayaan permodalan ini. Bisa lewat KUR perbankan bisa juga lewat LPDB dari Kemenkop UKM," ujar Suwandi.

Ditegaskan kembali oleh Suwandi, bahwa KUR bisa diumpamakan sebagai bahan bakar perekonomian di pedesaan. Selain arahan penyerapan KUR, Dirjen Suwandi juga meminta beberapa hal terkait budidaya tanaman pangan. Seperti halnya pergantian varietas untuk meningkatkan provitas, penggunaan benih kemasan yang lebih intens pengawasannya melalui sistem barcode, serta pengendalian OPT ramah lingkungan.

Terkait hilirisasi, Suwandi meminta produksi beras jangan biasa-biasa saja. "Tingkatkan kualitas mutu beras. Bisa organik, beras khusus, beras premium varietas pandanwangi, menthik, supaya lebih kompetitif dan masuk ke kelas ekspor," ujarnya

Reporter : Tiara
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018