Minggu, 18 Mei 2025


Wujudkan Ketahanan Pangan, Jawa Tengah Jaga Lahan Wakaf Untuk Pertanian

06 Mei 2025, 11:40 WIBEditor : Herman

Ketua Umum MUI Pusat KH Anwar Iskandar

TABLOIDSINARTANI.COM, Semarang --- Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menjadikan daerahnya sebagai lumbung pangan nasional semakin nyata.

Tak hanya mengandalkan program teknis, Pemprov Jateng juga melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan organisasi keagamaan, demi mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.

Langkah terbaru dilakukan dengan menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah dalam upaya menjaga lahan wakaf pertanian agar tetap difungsikan sesuai peruntukannya.

Kolaborasi ini mengemuka dalam acara Halalbihalal dan Halaqah Ulama bertema “Problematika Pengelolaan Wakaf di Indonesia”, yang digelar di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, beberapa waktu lalu. 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan pentingnya menjaga keberadaan lahan pertanian, khususnya lahan wakaf, agar tidak beralih fungsi menjadi bangunan.

“Banyak sawah wakaf yang berubah menjadi bangunan. Untuk mencegah ini, kita telah menetapkan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), yang mewajibkan kabupaten/kota menetapkan luas lahan sawah yang harus dilindungi,” jelas Sumarno.

Ia menambahkan, pembangunan di atas lahan sawah yang dilindungi kini harus melalui persetujuan pemerintah daerah.

“Perlu ada assessment, apakah tanah tersebut layak untuk bangunan atau harus dipertahankan sebagai sawah. Ini demi masa depan ketahanan pangan kita,” tegasnya.

Tak hanya untuk pangan, Sumarno juga mendorong agar tanah wakaf dimanfaatkan secara legal untuk fasilitas ibadah.

Menurutnya, pengelolaan wakaf adalah tanggung jawab bersama yang harus dijaga kebermanfaatannya.

Sementara itu, Ketua Umum MUI Pusat KH Anwar Iskandaryang hadir dalam acara tersebut, menegaskan bahwa MUI adalah mitra strategis pemerintah dalam membangun bangsa, termasuk dalam hal pengelolaan wakaf.

“Ulama tidak boleh menjauh dari tanggung jawab kebangsaan. Justru harus hadir dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat di daerahnya,” ujar KH Anwar.

Ia juga menekankan pentingnya kreativitas MUI dalam menjalin kerja sama yang berdampak luas bagi masyarakat.

“Kita harus ciptakan berbagai potensi untuk sebesar-besarnya kemaslahatan umat,” pungkasnya.

Reporter : Djoko W
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018