TABLOIDSINARTANI.COM, Makassar---Di tengah wabah Covid-19, ketahanan pangan keluarga menjadi sangat penting. Jika di Ibukota negara DKI Jakarta ada program Gang Hijau, maka di Makassar, Sulawesi Selatan mengembangkan Badan Usaha Lorong (Bulo).
Program Bulo merupakan kelanjutan dan tahapan Master Plan Restorasi Lorong yang bertujuan mendorong partisipasi dan pemberdayaan masyarakat agar lebih produktif dan memiliki daya saing. Khususnya dalam memenuhi kebutuhan hidup melalui penguatan kelembagaan dengan fokus awal pada budidaya tanaman cabai.
Dari 100 Kelompok Tani Lorong (Poktanrong) yang menjadi target pengembangan, salah satu yang terbilang sukses adalah Poktanrong Anggrek. Terlihat saat panen cabai pada 2 Mei lalu. Bahkan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman langsung turun mengunjungi Poktanrong Anggrek yang berlokasi di Kelurahan Barabaraya, Kecamatan Makassar, Kota Makassar.
Kebun Poktanrong yang penuh dengan cabai dan sayurannya, mendapat apresiasi Wakil Gubernur Sulsel itu. “Harapan saya agar kegiatan seperti ini dapat tetap berkelanjutan dan tersebar di setiap lorong-lorong yang ada di Makassar,” katanya.
Menurut Andi Sudirman, program Bulo yang berada dibawah naungan Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar merupakan implementasi pemanfaatan pekarangan untuk menjamin ketersediaan pangan yang cukup dari segi jumlah, mutu, keamanan dan keragaman. Sehingga rumah tangga mampu mengkonsumsi pangan setiap saat.
Sebagai bentuk apresiasi kepada Poktanrong Anggrek dalam memanfaatkan pekarangan, Wakil Gubernur memberikan bantuan bibit sayuran, kolam ikan terpal, benih ikan, media tanam dan pestisida. Bantuan diterima pada Selasa (5/5) langsung Ketua Poktanrong Anggrek, Jumriati disaksikan anggota, Ketua RT 05 dan Ketua RW 03 Kelurahan Barabaraya Kecamatan Makassar.
Kesuksesan Poktanron Anggrek tak luput dari semangat pendampingan dan bimbingan Penyuluh Pertanian, Rustan. Peran penyuluh dirasakan manfaatnya oleh anggota Poktanrong sebagai garda terdepan yang memberikan bimbingan teknis budidaya, , sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimal hingga bisa panen.
Program Bulo juga menjadi bukti komitmen dan keseriusan Pemerintah Kota meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan peluang terciptanya lapangan kerja dan upaya meningkatkan pendapatan masyarakat. Disisi lain memberikan kontribusi dalam menekan laju inflasi di Kota Makassar.
Hal ini sejalan dengan Menteri Pertanian Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan bahwa dengan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) pertanian akan lebih maju, mandiri dan modern. Bahkan masyarakat tidak perlu khawatir soal pangan, karena pemerintah mengawal secara intens 11 komoditas. Diantaranya, beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit, daging sapi/daging kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir dan minyak goreng.