Senin, 14 Oktober 2024


Mudahnya Okulasi Tanaman Anggur

10 Jun 2021, 17:02 WIBEditor : Ahmad Soim

Slamet dan bibit anggurnya | Sumber Foto:Soleman

 

 

 TABLOIDSINARTANI.COM, Probolinggo -- Tanaman anggur mudah diperbanyak dengan cara okulasi. Berikut tip okulasi tanaman Anggur dari Slamet Pegawai Kebun Percobaan Banjarsari Probolinggo, Jawa Timur.

Budidaya tanaman Anggur berkembang pesat di Jatim, terutama di daerah Probolinggo. Hal ini disebabkan, selain kondisi daerah memungkinkan pertumbuhan tanaman anggur juga ditunjang oleh Lembaga Penelitian Hortikultura yang giat melakukan penelitian-penelitian. Penelitian yang pernah dlakukan mencakup pembentukan pohon, pemeliharaan buah dan perbanyakan tanaman anggur secara vegetatif.

 

Tanaman anggur dapat diperbanyak dengan cara vegetatif dan generatif. Tetapi cara generatif tidak bisa dilakukan, karena dianggap kurang praktis. Masa berbuah perlu waktu lama dan sering sifat baik dari induknya tidak dapat dipertahankan, karena biji berasal dari buah yang terjadi dengan penyerbukan silang sering tidak jelas asal usulnya dan tidak tentu sifat-sifatnya. Pemilihan perbanyakan secara vegetatif dengan cara menempel (okulasi) lebih menguntungkan, karena tanaman lebih cepat berbuah dan sifat baik dari induk bisa dipertahankan.

BACA JUGA:

Penyediaan Batang Bawa

Menurut Slamet pegawai kebun percobaan (KP) Banjarsari Probolinggo, “perbanyakan  dengan cara okulasi perlu adanya batang bawah dan yang umum digunakan adalah hasil stek batang dari hasil pemangkasan sesudah panen buah, persiapan batang bawah tersebut ditanam dalam polibag berukuran kecil dengan media tanah sampai tumbuh tunas baru, apabila sudah terlihat kuat perakarannya baru dijadikan batang bawahnya, biasanya akan membutuhkan waktu sekitar satu bulan dengan tingkat keberhasilannya berhasil hidup mencapai 50 persen,”katanya.

Persiapan Okulasi

Slamet menjelaskan, ”setelah penyediaan batang bawah terpenuhi dengan cara  stek tinggal melakukan pemeriksaan, sesudah tunas-tunas samping berakar cukup kuat dibagian bawahnya baru dipisahkan,”jelasnya.

Mata cabang yang baik diperoleh pada bagian cabang tanaman induk yang muda dan sehat, cabang tersebut dibuang daunnya untuk menghindari banyak penguapan, okulasi akan berhasil baik jika batang induknya tumbuh bagus.

Pada batang bawah (kira-kra 20 cm di atas tanah) dibuat sayatan batang terbuka ke atas. Ukurannya disesuaikan dengan mata cabang akan ditempelkan, segera setelah itu mata cabang disayat beserta lapisan kayunya kira-kira sepanjang 2,5 cm dengan matanya terletak di tengah. Kemudian mata cabang dimasukkan, selanjutnya diikat dengan plastik wraping dari bawah ke atas pada bagian tersebut, untuk bagian mata cabang atas menggunakan plastik khusus yang berjenis parafilm, jika okulasi berhasil, sesudah lebih kurang 1 minggu sampai 15 hari akan muncul tunas baru.

Slamet menambahkan, ”apabila perakaran sudah kuat sekitar 3 bulan, maka bibit sudah dapat ditanam langsung ke tanah, dengan cara okulasi seperti ini tingkat keberhasilannya bisa mencapai 80 persen.”tambahnya.

Pemindahan Bibit

Bibit okulasi siap untuk dipindahkan dari tempat pembibitan, biasanya apabila kurang dari umur tersebut bisa berakibat kematian, karena bibit belum kuat benar. Namun terlalu lama bibit dibiarkan di pembibitan, juga kurang baik, karena batangnya sukar bertunas untuk membentuk percabangan, sesudah dipindahkan ke kebun. Demikian pula jika bibit itu kurus atau kurang sehat, walaupun umurnya cukup. Bibit yang baik adalah yang umurnya cukup, batangnya lurus, pertumbuhannya subur, serta daun-daunnya segar dan belum banyak yang rontok.

 ____

 Sahabat Setia SINAR TANI bisa berlangganan Tabloid SINAR TANI dengan KLIK:  LANGGANAN TABLOID SINAR TANIAtau versi elektronik (e-paper Tabloid Sinar Tani) dengan klikmyedisi.com/sinartani/ 

 

Reporter : Soleman
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018