TABLOIDSINARTANI.COM, Sumedang ---Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura siap melaksanakan Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP) pada tahun 2024 hingga 2028. Untuk mendukung pelaksanaan proyek pengembangan hortikultura lahan kering tersebut akan digunakan digitalisasi yakni sistem MIS KoltiTrace.
MIS Koltitrace sendiri adalah aplikasi berisi informasi produsen dan bisnis, serta event manajemennya. Sistem ini akan diimplementasikan pada 13 kabupaten di 7 provinsi lokasi HDDAP seluas seluas 10 ribu ha. Meliputi Kabupaten Pakpak Bharat, Dairi, Karo, Sumedang, Batang, Wonosobo, Sumenep, Gresik, Lumajang, Buleleng, Enrekang, Gowa dan Ende.
Sebagai langkah awal digitalisasi, dilakukan pelatihan dan pilotting MIS Koltitrace di Kabupaten Sumedang, serta pemantauan dan evaluasi kegiatan HDDAP. Pilotting bertujuan sebagai sarana uji coba aplikasi ini apakah bersifat aplikatif di lapangan, sekaligus mensosialisasikan sistem digitalisasi HDDAp dengan mekanisme pembelajaran indoor dan outdoor, yang diperkaya dengan teknik dept interview dan observasi lapang.
Project Manager HDDAP Jekvy Hendra menyampaikan, digitalisasi merupakan poin penting dalam mengakses seluruh kegiatan HDDAP. Nantinya ketertelusuran data petani dapat terekam melalui aplikasi MIS Koltitrace berbasis android dan website.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang, Iwan Hermansyah menyampaikan, Sumedang siap mendukung HDDAP dengan memilih PPL dan POPT yang akan terjun langsung memantau pelaksanaan HDDAP, khususnya dalam pembangunan sistem data yang baik dan memiliki ketertelusuran.
Untuk mendukung kelengkapan data petani dan ketertelurusan data, serta memudahkan proses pemantauan dan evaluasi kegiatan HDDAP, aplikasi Koltitrace MIS ini disosialisasikan lebih lanjut ke PPL dan POPT yang didampingi petugas dinas di 5 lokasi pilotting MIS Koltitrace. "Kinerja proyek HDDAP dapat dipantau dan dievaluasi melalui aplikasi KoltiTrace MIS," ujar PJ Komponen Digitalisasi, Dina Martha.
Untuk itu, lanjut Dina, diturunkan Tim Digitalisasi Direktorat Jenderal Hortikultura ke 5 kabupaten untuk melakukan piloting dan pelatihan aplikasi Koltitrace MIS. Dalam aplikasi tersebut terdapat fitur producer list, farm survey, farm mapping, training & coaching, dan traceable transaction.
Pelatihan MIS Koltitrace berupa penginputan data petani, pengisian poligon kebun petani, produksi dan produktivitas, penggunaan saprodi dan PHT sehingga nantinya semua data dapat tertelusur dan terpantau oleh Tim Manajemen.
Secara teknis, terdapat dua komoditas unggulan yang akan dikembangkan dalam program HDDAP di Kabupaten Sumedang yaitu komoditas mangga dan cabai. Pilotting dilaksanakan di Kecamatan Jatigede dan Kecamatan Ujungjaya untuk komoditas mangga dan di Kecamatan Pamulihan untuk komoditas cabai.
Dalam pilotting dihadirkan petani yang menjadi CPCL penerima bantuan HDDAP, selanjutnya petani ini di wawancara terkait aktivitas budidaya, pascapanen dan pengolahan juga dilakukan survey plot dengan model pengambilan titik poligon kebun.
Pada saat di lapangan, peserta memasukkan data riil petani dengan metode deep interview. Peserta mulai familiar dengan dasbor aplikasi dan mampu mengoperasikannya dengan baik. Peserta dan petani antusias mengikuti kegiatan, mulai dari input data hingga survei plot lapangan.
"InsyaAllah, kami siap membantu menginput data petani penerima manfaat dan semua data yang dibutuhkan dalam proyek HDDAP," ujar POPT Kecamatan Pamulihan, Enceng.
“Proyek HDDAP ini akan berhasil apabila datanya dapat terukur dan tertelusur dengan bantuan petugas lapang, POPT dan dinas setempat sehingga diperlukan kolaborasi yang baik antara setiap pemangku kepentingan dalam kesuksesan proyek HDDAP,” kata Ermi Nur Cahyani, selaku PJ HDDAP Kabupaten Sumedang.