TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Teka-teki siapa Menten Pertanian yang akan menggantikan Syahrul Yasin Limpo (SYL) akhirnya terjawab. Presiden Joko Widodo pada Rabu (25/10) melantik Andi Amran Sulaiman sebagai orang nomor satu di kementerian yang berlokasi di Ragunan, Jakarta Selatan.
Sebelumnya sempat muncul nama Isran Noor (Gubernur Kalimantann Timur), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, termasuk Plt Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi yang bakal menduduki kursi Menteri Pertanian. Andi Amran Sulaiman sebenarnya bukan orang baru di Kementerian Pertanian. Pengusaha dari Negeri Makassar ini pernah menjadi Menteri Pertanian saat periode pertama, Joko Widodo menjadi Presiden RI, tahun 2014-2019.
Mengenai setelan jas hitam dan peci, serta dasi merah, Amran menyatakan sumpah menjadi Menteri Pertanian. Sebenarnya tanda-tanda Amran Sulaiman baka dilantik menjadi Menteri Pertanian menguat ketika dirinya dipanggil ke Istana Negara, Jumat (15/9).
Namun saat itu, Amran menampik bahwa Presiden Jokowi akan meminangnya kembali menjadi Menteri Pertanian. Saat itu, ia mengatakan bahwa pertemuan dengan Jokowi dalam kapasitasnya sebagai seorang pengusaha. Khususnya untuk membahas kondisi perekonomian Indonesia, termasuk ekonomi daerah, dalam diskusi yang fokus pada masalah ekonomi.
Menurut Amran, dia dan Jokowi memang kerap berdiskusi ihwal perekonomian, dari hilirisasi nikel hingga soal kendaraan listrik. ”Memang bukan satu kali saja. Kalau tidak salah selama saya tidak menjabat sudah lima kali diskusi masalah tebu pabrik gula yang sudah kita operasikan di Bombana. Nah itu dulu dibahas, kemudian biofuel, kemudian dulu pernah masalah nikel dan diskusi tentang ekonomi bagaimana kondisi riil di bawah. Jadi kalau tidak salah sudah lima kali diskusi tentang usaha," papar Amran.
Sebelum memasuki dunia politik sebagai menteri, Amran telah mengumpulkan pengalaman berharga selama 15 tahun di sektor perkebunan dan perdagangan. Awalnya, ia memulai karirnya sebagai pegawai di PT Perkebunan Nusantara XIV. Amran juga dikenal sebagai pemilik dan Direktur Utama Tiran Group yang mengelola sembilan perusahaan di berbagai bidang pertanian.
Di dunia pendidikan, Amran menyelesaikan gelar S1 hingga S3 ilmu pertanian di Universitas Hasanuddin Makassar. Selain sebagai praktisi, ia juga aktif sebagai akademisi yang terllbat dalam penelitian pertanian. Tanda Kehormatan Satyalencana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian pernah ia terima dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2007.
Dengan sisa waktu jabatan yang tidak lama, apa yang akan dilakukan Amran? Baca halaman selanjutnya.