Sabtu, 19 April 2025


Membangun Negeri Melalui Agromaritim: IPB Siap Bersinergi dengan Ganjar Pranowo

20 Des 2023, 14:50 WIBEditor : Gesha

Ganjar Pranowo menerima Buku Putih Agromaritim IPB University

TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor -- Dengan penuh semangat, Calon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, menggebrak dengan visi misinya meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat, terutama melalui peningkatan sektor pertanian dan perikanan. Melihat tekad luar biasa ini, dukungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama-sama mewujudkan impian besar tersebut.

Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, turut menghadiri acara dialog Food & Agriculture Summit III di IPB International Convention Center (IICC) Botani Bogor pada Selasa (19/12/2023). Partisipasinya terjadi pada hari kedua acara yang diselenggarakan oleh Himpunan Alumni (HA) IPB University. Sebelumnya, pada hari sebelumnya, Senin (19/12/2023) malam, Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan, telah hadir di acara tersebut.

Dengan mengusung tema 'Kedaulatan Agromaritim untuk Indonesia Emas 2045", Rektor IPB University Arif Satria memberikan Buku Putih Agromaritim IPB University kepada Capres Ganjar Pranowo untuk menjadi landasannya sebagai calon pemimpin Indonesia.

"Kami berikan buku putih berisi gagasan kedaulatan agromaritim untuk Indonesia Emas 2045 kepada Mas Ganjar. Ini adalah aspirasi kami terkait isu aktual sektor agromaritim, solusi, dan strateginya untuk menjadikan agromaritim sebagai pondasi mencapai Indonesia Emas 2045. Kami siap berkolaborasi,” ungkap Arif Satria. 

Arif Satria menegaskan gagasan serta peta jalan yang kokoh untuk mencapai Indonesia Emas tahun 2045 sudah tercatat jelas dalam buku putih tersebut."Melalui perpaduan keilmuan dan pengalaman praktis, para penulis dalam buku ini menjelajahi berbagai aspek penting dari sektor agromaritim. Mulai dari pengembangan teknologi pertanian, manajemen sumber daya alam, hingga kebijakan publik yang diperlukan untuk mencapai kedaulatan agromaritim," jelasnya.

Arif meminta agar pemerintah tegas untuk menjadikan agromaritim sebagai lokomotif pembangunan dan menetapkannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang sedang dirumuskan DPR RI. Dirinya menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan perumusan rencana pembangunan jangka panjang. Poin yang perlu ditekankan adalah bahwa dalam dokumen perencanaan hingga tahun 2045, belum ada penegasan yang jelas terkait hal tersebut.

Menurut pandangan Arif, pemerintah harus memfokuskan pembangunan pada sektor agromaritim sebagai kunci kekuatan Indonesia di masa depan. Ia berpendapat bahwa tanpa fokus yang jelas, Indonesia berisiko tertinggal dalam berbagai aspek pembangunan. Oleh karena itu, fokus pada sektor agromaritim dianggap sebagai fondasi kekuatan bangsa di masa mendatang.

"Selama ini dikerjakan semuanya, tanpa fokus kita akan ketinggalan. Fokus pada agromaritim, ini akan menjadi kekuatan kita di masa depan," ujarnya dengan tegas.

 

Arif memperingatkan bahwa tanpa langkah-langkah yang tepat, Indonesia mungkin hanya akan menjadi tempat untuk pembangunan pabrik-pabrik tanpa adanya strategi yang berkualitas dan melibatkan masyarakat secara luas. Dengan kata lain, fokus pada sektor agromaritim dianggap sebagai langkah strategis untuk membangun kekuatan bangsa yang berkelanjutan dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Pandangan Agromaritim ala Ganjar

Ganjar Pranowo dengan tegas menyuarakan komitmen tentang Agromaritim di panggung Food & Agriculture Summit III di IPB International Convention Center Bogor.  Momentum tersebut menjadi ajang interaksi yang menggairahkan, di mana Calon Presiden nomor urut tiga berdialog dengan penuh semangat bersama Rektor, Wakil Rektor, guru besar, dosen, alumni, dan seluruh elemen akademika IPB. Diskusi intens tersebut mengulas strategi optimalisasi sektor pertanian dan kelautan, membentuk kemitraan yang kuat antara dunia politik dan akademis untuk mewujudkan kemajuan yang berkelanjutan.

“Kalau bicara soal pertanian, kelautan, dan ketahanan pangan, saya itu geregetan. Kenapa? Karena hari ini saya berada di IPB dan saya yakin IPB bisa diandalkan soal ini,” ucap Ganjar Pranowo.

IPB University sebagai universitas yang fokus pada pertanian, perkebunan, dan kelautan, diyakini Ganjar Pranowo telah banyak menghasilkan inovasi. Inovasi tersebut, berdasarkan riset yang baik, diharapkan dapat membuat Indonesia lebih sejahtera terutama dalam hal ketahanan pangan.

"Hasil penelitian dari kampus seperti yang dicontohkan IPB itu ada 35 persen kurang lebih hasil risetnya dihiliriasasi oleh IPB sendiri. Maka terbayangkan ngga kalau itu diambil alih pemerintah menjadi kebijakan nasional," kata Ganjar. 

Riset milik IPB ini mayoritas berada di sektor pertanian berbentuk pangan. Dari hasil riset itu, IPB mampu menciptakan varietas pangan mulai dari kedelai, bawang putih, serta tanaman sub tropis lainnya.

IPB dinilai mampu menciptakan kedaulatan pangan sendiri lewat riset yang dilakukan.Jika pemerinta pusat bisa mengambil semuanya, sambung Ganjar, bisa menghemat banyak hal tanpa harus bergantung ke negeri orang. "Ngga usah lah 100 persen. Tapi kalau tanaman sub tropis itu separuh lebih sedikit aja bisa kita produksi sendiri, kita bisa menghemat banyak hal," tambah Ganjar.

Ganjar mengungkapkan rasa kegeraman dan antusiasmenya terkait fakta dalam bidang sains yang menurutnya seharusnya dapat dimanfaatkan. Dalam upaya untuk mengoptimalkan potensi tersebut, Ganjar menawarkan kontrak kepada IPB University untuk mengembangkan hasil riset yang dimiliki.

"Dengan data sains yang ada, saya merasa sangat gregetan. Itu seharusnya bisa kita manfaatkan. Oleh karena itu, tadi saya membuka tawaran secara terbuka untuk melihat apakah mereka bersedia bekerjasama, dan kemudian kita bisa menjalin kontrak untuk menjalankan proyek ini dalam kurun waktu dua tahun," papar Ganjar dengan jelas.

Lebih lanjut, Ganjar menyebut bahwa sudah ada metode dan dukungan dari pihak pemerintah, sehingga potensi kontrak ini dapat dijalankan dengan lebih efektif. "Infrastruktur dan dukungan pemerintah sudah tersedia, dan kita bisa mencari mitra atau lawan untuk mengembangkan hasil riset ini. Dengan begitu, kita dapat mengukur hasilnya secara lebih terukur. Saya percaya bahwa dengan langkah ini, kedaulatan pangan kita bisa semakin meningkat," tambahnya optimis.

Selain membahas potensi pengembangan riset di bidang pertanian, Ganjar juga menggambarkan imajinasinya terkait sektor kedaulatan laut. Hal ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya fokus pada satu aspek, tetapi juga memperhatikan potensi pengembangan di sektor lain yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan dan kedaulatan negara.

Ganjar menyampaikan pandangannya terkait sektor kelautan, di mana menurutnya terdapat banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama dalam memberikan jaminan kepada para nelayan. Menurut Ganjar, sistem yang ada untuk nelayan di Indonesia masih mengalami ketidaksesuaian atau ketidakbenaran.

Menurutnya, jika pemerintah dapat terlibat secara aktif di sektor ini, nelayan dapat mendapatkan jaminan yang lebih baik, termasuk dalam hal asuransi pertanian dan nelayan. Dengan melibatkan pemerintah, diharapkan dapat diciptakan suatu sistem yang memberikan kepastian dan perlindungan kepada para nelayan, yang seringkali menjadi kelompok yang rentan dan berisiko tinggi dalam menjalankan pekerjaan mereka di laut.

 

Reporter : NATTASYA
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018