Sabtu, 22 Maret 2025


Produksi Bukan Masalah, Tapi Distribusi Jadi PR Berat Program Makan Bergizi Gratis

06 Jan 2025, 15:21 WIBEditor : Gesha

Produksi makanan bergizi gratis bukan masalah utama, tapi tantangan besar justru ada pada distribusinya.

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta -- Produksi makanan bergizi gratis bukan masalah utama, tapi tantangan besar justru ada pada distribusinya.

Program makan bergizi gratis yang digagas oleh pemerintah Indonesia merupakan langkah strategis untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat, terutama bagi anak sekolah, ibu Hhamil dan menyusui.

Program ini diharapkan bisa membantu menciptakan pola makan yang lebih sehat dan bergizi bagi masyarakat luas.

Meskipun tujuan mulia ini sudah ada di depan mata, pelaksanaannya tidak semudah yang dibayangkan.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah distribusi bahan pangan yang harus disalurkan ke seluruh pelosok tanah air, dengan mempertimbangkan keberagaman kebutuhan dan kondisi daerah yang sangat bervariasi.

Dalam sebuah diskusi yang berlangsung baru-baru ini, Mulyono Machmur, Wakil Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), mengungkapkan pandangannya mengenai masalah yang dihadapi dalam distribusi bahan pangan untuk program makan bergizi gratis.

"Produksi bahan pangan bukanlah masalah besar, namun distribusi menjadi PR yang sangat berat. Bagaimana bahan pangan yang ada bisa sampai tepat waktu ke tangan masyarakat yang membutuhkan adalah tantangan besar bagi semua pihak,"sebutnya.

Salah satu masalah terbesar yang diungkapkan oleh Mulyono adalah keterbatasan ketersediaan bahan pangan di beberapa daerah.

Meskipun daerah seperti Blitar di Jawa Timur dikenal sebagai pusat produksi telur yang sangat besar dan mampu menyuplai sekitar 30 persen kebutuhan telur nasional, tidak semua daerah di Indonesia memiliki akses yang mudah terhadap sumber pangan tersebut.

"Di luar Jawa, misalnya, distribusi telur sangat bergantung pada Blitar atau daerah penghasil telur lainnya. Sementara itu, beberapa wilayah tidak memiliki peternakan ayam telur yang cukup, sehingga sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah," jelas Mulyono.

Selain telur, beras juga menjadi komoditas yang vital dalam program makan bergizi gratis ini.

Meskipun beras melimpah di sebagian besar daerah Jawa, masalahnya justru muncul di daerah yang kekurangan pasokan beras.

"Di beberapa daerah di Jawa Barat atau Jawa Tengah, meskipun beras cukup banyak, distribusinya harus terkoordinasi dengan baik agar bisa sampai ke daerah yang benar-benar membutuhkan. Misalnya, di daerah tertentu yang mungkin sedang mengalami kekurangan stok beras, perlu adanya perhatian lebih agar kebutuhan tersebut bisa terpenuhi," tambah Mulyono.

Koordinasi dan Pemenuhan Kebutuhan Daerah

Koordinasi yang baik antara petani, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci penting dalam memastikan kelancaran distribusi pangan.

Dalam hal ini, Mulyono menekankan pentingnya pencocokan antara kebutuhan daerah dan pasokan bahan pangan yang tersedia.

"Misalnya, di Karawang, sebaiknya kebutuhan pangan dipenuhi terlebih dahulu dari daerah setempat. Kalau stoknya tidak mencukupi, barulah kita mencari pasokan dari daerah lain seperti Bogor atau Ciamis yang mungkin memiliki cadangan bahan pangan yang lebih banyak," jelasnya.

Pentingnya koordinasi antara berbagai pihak juga mencakup penyusunan rencana distribusi yang tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Dalam hal ini, peran pemerintah dan pihak terkait lainnya sangat diperlukan untuk menciptakan sistem distribusi yang lebih efisien, agar bahan pangan dapat sampai dengan aman dan tepat sasaran. 

Pasar Jelas

Mulyono menegaskan bahwa petani Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung program makan bergizi gratis ini.

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah ketidakpastian pasar dan harga yang tidak stabil.

"Petani kita sangat mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tapi mereka membutuhkan kepastian pasar dan harga yang wajar. Jika ada kepastian bahwa hasil produksi mereka akan dibeli dengan harga yang layak, mereka akan siap berproduksi lebih banyak lagi," ungkapnya.

Saat ini, petani sudah lebih rasional dalam menentukan komoditas yang mereka tanam atau ternakkan.

Mereka tidak lagi bertindak gegabah, melainkan lebih berhati-hati dalam memutuskan apa yang sebaiknya diproduksi.

Salah satu faktor utama dalam pengambilan keputusan ini adalah jaminan harga yang wajar dan pasar yang terbuka bagi hasil pertanian mereka.

"Jika petani bisa menjual hasil panen dengan harga yang wajar, mereka pasti akan semakin bersemangat untuk meningkatkan produksinya," kata Mulyono.

Mulyono juga melihat bahwa program makan bergizi gratis dapat menjadi peluang besar bagi petani untuk memperkuat ekonomi mereka.

"Program ini bisa memberikan keuntungan bagi petani, asalkan ada kepastian pasar. Dengan adanya permintaan yang jelas, petani akan lebih termotivasi untuk berproduksi dengan lebih banyak dan lebih baik," ungkapnya.

Multiplier Effect 

Program makan bergizi gratis ini tidak hanya memberi manfaat langsung bagi masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga bisa membantu menggerakkan roda perekonomian petani dan masyarakat desa.

Dengan memastikan pasokan bahan pangan yang stabil dan harga yang wajar, petani dapat lebih percaya diri dalam meningkatkan produksi mereka, yang pada akhirnya akan mendukung ketahanan pangan nasional.

Meskipun ada banyak tantangan dalam implementasi program makan bergizi gratis, langkah-langkah konkret untuk memperbaiki distribusi dan memastikan ketersediaan pangan yang merata di seluruh Indonesia sangat diperlukan.

Koordinasi yang lebih baik antara pemerintah, petani, dan masyarakat menjadi kunci utama agar program ini dapat berjalan dengan sukses.

Dengan adanya kepastian pasokan, harga yang adil, dan dukungan pasar yang jelas, petani Indonesia dapat berperan lebih aktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan perekonomian lokal.

Program ini memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif, baik untuk masyarakat yang membutuhkan makanan bergizi maupun untuk para petani yang terlibat dalam rantai pasokan.

Dengan langkah-langkah yang tepat, program makan bergizi gratis bisa menjadi solusi jangka panjang yang berdampak besar bagi kemajuan bangsa.

Reporter : Nattasya
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018