Rabu, 30 April 2025


Tingkatkan Kesejahteraan Petani Mengkudu, Jatam Berikan Pelatihan dan Pendampingan

05 Peb 2025, 10:43 WIBEditor : Herman

jatam Cilacap Gelar Pelatihan pada Petani mengkudu

TABLOIDSINARTANI.COM, Cilacap --- Mengkudu atau pace dikenal sebagai tanaman kaya manfaat bagi kesehatan, terutama karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh, buah ini juga memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan. Untuk itu, Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) hadir sebagai pendamping utama petani dalam membudidayakan mengkudu secara optimal.

Dengan dukungan dari JATAM, petani mendapatkan bimbingan dalam seluruh proses budidaya mengkudu, mulai dari pembibitan hingga pemasaran hasil panen. Proses pembibitan dilakukan dengan pemilihan biji dari buah yang matang sempurna, dilanjutkan dengan persemaian di bedengan sebelum dipindahkan ke polybag. Setelah tanaman mencapai usia empat bulan dengan tinggi 30 cm, bibit siap dipindahkan ke lahan yang telah disiapkan.

Selain bimbingan teknis, JATAM juga memberikan edukasi terkait perawatan tanaman. Petani diajarkan cara penyiraman, penyiangan, pemupukan, dan pemangkasan yang efektif untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Zaenal Abidin, salah satu narasumber pelatihan JATAM di Desa Kutasari, Cipari, Cilacap, menjelaskan bahwa buah mengkudu yang busuk dapat digunakan sebagai pupuk alami yang meningkatkan kesuburan tanah.

Berkat upaya JATAM dalam membangun jaringan pemasaran, harga mengkudu di tingkat pengepul lokal dapat mencapai Rp 2.000 per kilogram, sementara kualitas ekspor bisa dihargai Rp 5.000 per kilogram. Dengan dukungan ini, petani tidak hanya mendapatkan hasil panen yang optimal tetapi juga akses pasar yang lebih luas.

“Budidaya mengkudu sangat mudah dikembangkan karena tanaman ini asli Indonesia,” jelas Zaenal. Dengan pendampingan yang intensif, petani dapat memperoleh hasil panen hingga 5 kilogram per dua minggu sekali dari setiap pohon yang berusia satu tahun. Selain itu, tanaman mengkudu tergolong minim hama dan penyakit, sehingga memberikan keuntungan lebih bagi petani.

JATAM terus berkomitmen untuk menjadi mitra utama petani dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. “Ini adalah tren baru dakwah Muhammadiyah di bidang pertanian,” ujar Imam Fauzi, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Majenang, Cilacap.

Resmi dikukuhkan pada 24 November 2024, JATAM Cabang Majenang rutin mengadakan pertemuan untuk menyusun strategi peningkatan pertanian. Dalam rapat yang digelar pada Ahad (2/2/2025) di Desa Cilopadang, Majenang, JATAM merumuskan langkah konkret agar petani dapat lebih mandiri dan bersaing di pasar global.

“Harapan kami, JATAM tidak hanya menjadi sarana dakwah, tetapi juga menjadi motor penggerak kesejahteraan petani,” ujar salah satu pembina JATAM Majenang. Ke depan, JATAM juga akan memperluas pendampingannya ke sektor peternakan dan perikanan, membentuk sentra produksi yang lebih luas agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat.

Dengan peran aktif JATAM dalam memberikan pendampingan, akses pasar, dan inovasi budidaya, petani mengkudu kini memiliki peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. JATAM tidak hanya menjadi wadah dakwah tetapi juga menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian.

Reporter : Wasis
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018