TABLOIDSINARTANI.COM, Jombang---Pandemi Covid-19 telah berdampak membuat aspek kehidupan, termasuk, ekonomi menjadi lesu. Namun di tengah lesunya kegiatan perekonomian itu, tetap ada semangat bagi petani.
Salah satunya kelompok ekonomi petani yang terus menggiatkan usaha untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kreatif Usaha 99. Kelompok yang berdiri sejak tahun 2008 memulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi, sampai pemasaran produk terletak di Desa Japanan Kecataman Mojowarno, Kabupaten Jombang.
Muhamad Yazid, Ketua KUB Kreatif Usaha 99 mengatakan, bawang merah merupakan salah satu jenis umbi bawang yang biasanya dijadikan bumbu masakan. Bawang merah juga termasuk tanaman semusim yang dapat dipanen 65-75 hari setelah tanam.
Bawang merah katanya, juga mengandung berbagai vitamin, mineral dan senyawa tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Manfaatnya yakni menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kesehatan otak dan membantu detoksifikasi.
Guna meningkatkan nilai ekonomis bawang merah dan memperpanjang masa simpan, karena sifatnya yang mudah rusak, Yazid mengatakan, pihaknya melakukan pengolahan. “Proses produksi dilakukan dengan menggunakan teknologi mesin, meskipun alat yang kita miliki masih tradisional, tetap dimanfaatkan,” katanya.
Menurutnya, bawang merah tersebut didiolah menjadi snack (makanan ringan) bawang merah. Dalam pembuatannya, diakui, tidak sulit tetapi membutuhkan ketepatan.
Kegiatan produksi snack bawang yang dikelola KUB Kreatif usaha 99 dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan permintaan yang meningkat. Pada Tahun 2019 tercatat produksi snack bawang merah mencapai 8.898 pak.
Namun diakui, usaha yang terus berkembang menjadi tantangan bagi kelompok ekonomi untuk memberikan kemananan produk unggulan bagi konsumennya. Terbukti adanya izin usaha yang telah diperoleh.
“Dalam memproduksi snack bawang merah, kami tidak menggunakan bahan kimia yang mengganggu kesehatan,” katanya. Karena itu lanjut Yazid, snack bawang merah ini dapat dinikmati beragam usia. Selain itu, enak rasanya juga bergizi tinggi.
Seperti diketahui, sektor pertanian di daerah memiliki kontribusi dalam mendukung penumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. Namun di sisi lain produk pertanian memiliki karakteristik seperti mudah rusak, membutuhkan tempat penyimpanan, sifatnya musiman dan dihasilkan dari pedesaan.
Karena itu penanganan, pengolahan produk pertanian perlu dilakukan supaya produk pertanian tetap tersedia dan memiliki nilai ekonomis. Apa yang dilakukan KUB Kreatif Usaha 99 merupakan salah satu jawaban persoalan tersebut.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga selalu mengingatkan, dalam menghadapi wabah Covid-9 pertanian tidak boleh berhenti dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional, serta meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia agar lebih baik. “Di mana sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional," ujar SYL.
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi juga menegaskan, pangan adalah masalah yang sangat utama. Masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa.
“Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya. Banyak yang bisa dikerjakan untuk menaikkan nilai pertanian, khususnya pasca panen. Tuntutannya adalah petani harus berinovasi. Buat terobosan agar hadir produk-produk baru," paparnya.