TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta—Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengakselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan menanam bibit mangrove sebanyak 112.500 batang di Kalimantan Barat (Kalbar). Melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) , bibit mangrove tersebut ditanam di dua lokasi, yakni di Kabupaten Mempawah dan Kota Singkawang.
Plt. Dirjen PRL, Tb. Haeru Rahayu mengatakan, bibit mangrove yang ditanam di Kabupaten Mempawah pada akhir September lalu sebanyak 87.500 batang, dengan luas area 35 hektare, (ha). Sedangkan bibit mangrove yang ditanam di Kota Singkawang pada Senin (12/10) lalu, sebanyak 25.000 batang di hamparan seluas 10 ha.
“ Kegiatan penanaman mangrove merupakan salah satu stimulus ekonomi yang diberikan kepada masyarakat pesisir yang terdampak pandemi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk padat karya,” kata Tb. Haeru, di Jakarta, Jumat (23/10).
Menurut Tb. Haeru, untuk memulihkan ekonomi nasional, KKP menggulirkan program PEN pengelolaan ruang laut dalam bentuk padat karya rehabilitasi kawasan mangrove, restorasi terumbu karang, dan pengembangan usaha garam rakyat (PUGaR). Program PEN Padat Karya Rehabilitasi Kawasan Mangrove akan dilakukan di 12 lokasi di Provinsi Aceh, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat. Program ini menargetkan penanaman mangrove seluas 105 ha.
“ Program ini juga untuk mengembalikan luasan ekosistem mangrove yang hilang dan merehabilitasi ekosistem pesisir yang rusak,” ujar Tb. Haeru.
Penanaman mangrove di wilayah Kalbar didampingi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen PRL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak melibatkan Kelompok Masyarakat Perkumpulan Peduli Mangrove Surya Perdana Mandiri Kota Singkawang dan Kelompok Masyarakat Karya Semula Kabupaten Mempawah.
Kepala BPSPL Pontianak, Getreda M. Hehanussa mengatakan, jenis bibit mangrove yang ditanam di Kabupaten Mempawah adalah Rhizophora spp. dan Avicennia spp.. Sedangkan untuk Kota Singkawang, mangrove yang ditanam jenis Rhizophora spp.
“Setelah menempuh proses identifikasi lokasi selanjutnya tim melakukan analisis dan koordinasi secara intensif dengan Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil hingga penanaman mangrove bisa terlaksana,” papar Getreda
Getreda berharap, agar kegiatan penanaman ini dilakukan dengan serius dan gigih oleh kelompok masyarakat. Dinas dan instansi terkait diharapkan bisa melakukan pendampingan dan pengawasan selama proses penanaman mangrove.
Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie mengataka, akan membangun gapura di lokasi wisata mangrove melalui APBD Pemerintah Kota Singkawang. “ Saya juga berharap agar Perkumpulan Peduli Mangrove Surya Perdana Mandiri dapat memberikan semangat bagi kelompok lain,” pungkasnya.