Joni rahmat ditempat membudidayakan jamur
TABLOIDSINARTANI.COM, Malang---Bisnis yang dilakukan karena kesukaan atau hobi akan membuat seseorang lebih nyaman menjalankan. Seperti Joni Rahmat, karena menyukai menu jamur, akhirnya malah terjun menekuni usaha jamur.
“Awalnya saya suka makan jamur, tapi kemudian tahun 2000 saya tertarik mengembangkan jamur tiram,” kata Joni kepada Tabloid Sinar Tani, beberapa waktu lalu. Sebelum Joni mengaku, mendapatkan informasi tentang budidaya jamur dan kebetulan ada pelatihan. Saat itu memang belum banyak yang mengetahui cara budidaya jamur.
“Pada permulaan produksi setiap minggu saya berjualan di pasar Tugu Malang waktu itu masih sepi,” ujarnya. Namun setelah hampir selama 6 bulan mulai banyak pembeli yang bertanya dan meminta penjelasan tentang jamur tiram. Joni pun memberikan edukasi dan mengenalkan bagaimana kandungan gizi jamur dan membuat resep masakan dari bahan jamur tiram.
Joni juga mencari informasi dari rekan kuliah cara budidaya jamur tiram dan kuping. Akhirnya dirinya mengetahui, jamur tiram kalau sudah panen harus segera dijual atau diolah. Sedangkan jamur kuping bisa ditahan untuk dipanen, kemudian dikeringkan.
Budidaya jamur tiram sangat cocok di daerah beriklim tropis. Untuk memulai budidaya jamur tiram bisa dilakukan secara bertahap, membuat baglog, media tanam yang telah diinokulasikan dengan bibit jamur. “Jamur tiram putih biasa ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk,” katanya.
Menurut Joni, jamur tiram aman untuk dikonsumsi dibandingkan dengan jenis lain. Sebab dalam memproduksinya tidak menggunakan bahan kimia. Sedangkan budidaya jamur lain kadang masih terdapat bahan media maupun pestisida kimia untuk mengatasi penyakit dalam perawatannya.
Secara normal dalam 1 baglog akan menghasilkan sekitar 4 ons. Rata-rata harga dari petani Rp.10.000/kg. Jamur tiram dapat dijadikan produk olahan berupa kripik jamur, bakso, siomay, nugget, martabak, lumpia juga risol, tentunya dengan cara dihancurkan sebagai bahan pengganti daging, sedangkan untuk keripik jamur diproses masih utuk.
Kegiatan utama dalam budidaya jamur tiram adalah membuat media tanam dan menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam tersebut, sehingga media ditumbuhi miselium berwarna putih seperti kapas. Selanjutnya menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah.
Untuk yang baru mencoba Joni menyarakan bisa membeli baglog yang siap tumbuh. Tapi setelah usaha budidayanya berkembang dan volumenya banyak, baru mencoba membuat baglog sendiri.
Bagi pemula yang ingin budidaya jamur. Coba ikuti cara Joni. Baca halaman selanjutnya.