Penjual pisang di Afrika
Editorial TABLOID SINAR TANI Edisi 4 Agustus 2021
Oleh : Memed Gunawan
Pemimpin Umum Tabloid Sinar Tani
Di negara kita, beras adalah makanan pokok yang banyak menguras tenaga dan pikiran. Juga anggaran. Selama ini beras selalu menjadi pekerjaan rumah berat para petinggi negeri karena konsumsi beras per kapita sangat tinggi (pada saat yang sama konsumsi sumber protein, lemak dan nutrisi lain masih rendah), dan selalu berkejaran dengan produksi. Konsumsi beras di Indonesia memang luar biasa.
Ketika perubahan iklim mulai mengancam produksi beras, komoditas pangan lain dilirik sebagai subsitusi beras. Antara lain pisang, yang dari kualitas nutrisi tidak kalah dari beras. Kandungan gizi pisang setara dengan nasi. Kandungan energi per 100g adalah 511 kJ, dan karbohidrat 32 gram. Selain itu pisang kaya akan nutrisi, vitamin dan mineral lain. Tanaman ini cocok dengan udara tropis yang panas dan lembab. Dia tumbuh baik di seluruh wilayah negeri ini. Menanamnya juga tidak memerlukan pemeliharaan yang sulit seperti padi. Tapi tetap harus waspada dengan penyakitnya, fusarium yang cukup membuat petani pusing, selain masa produksinya bisa sampai setahun.
Kondisi alam dunia berubah akibat ulah manusia. Climate Change sudah jadi kenyataan. Bisa jadi peta produksi komoditas pangan dunia berubah sesuai dengan perubahan kondisi agroklimatnya, dan pasokan pangan juga akan terganggu di wilayah yang terdampak. Pisang menjadi harapan salah satu solusi penanggulangan kekurangan pangan. Nutrisinya tinggi dan rasa tidak masalah.
Di negara lain pisang sebagai makanan utama sangat populer. Tepung jagung, terigu atau pisang yang dimasak cepat dengan susu sampai menjadi bubur keras itu rasanya begitu enak, apalagi disantap dengan macam-macam masakan lainnya. Papa, Fufu, Couscous dikenal sebagai makanan pokok di Afrika. Di Lesotho, yang terbuat dari tepung jagung namanya Papa dan ada lagi Motoho, bubur yang terbuat sorgum.
Jadi, kalau makan siang di sebuah restoran di Afrika, jangan mengharap dihidangi nasi. Makanan pokok mereka berbasis jagung, terigu atau pisang. Nasi pasti ada, harganya mahal, apalagi kalau dari jenis Basmati yang banyak datang dari Pakistan. Dalam rupiah bisa sampai Rp 50 ribu per kilogram. Di Afrika, Amerika Selatan dan Amerika Tengah pisang adalah makanan pokok. Pisang diolah menjadi tepung pisang dan dimasak dengan susu menjadi bubur, roti, kue, dan adonan tipis yang dipanggang.
Akhirnya kembali pada proposisi, bahwa manusia menjadikan makanan yang paling gampang tersedia di lokasi mereka sebagai makanan pokok.